Bisnis.com, JAKARTA - Operator Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk menyambut kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan pada Sabtu (15/2/2020).
"Memang tidak ada persiapan khusus di Sasana Manggala Praja maupun komersil," kata petugas Operation In Charge (OIC) Bandara Halim Perdanakusuma, Ridwan.
Pantauan di lokasi, Sasana Manggala Praja sebagai lokasi transit penumpang VVIP seperti pejabat tinggi negara maupun tamu khusus negara tidak tampak persiapan apapun.
Dua gerbang besi di sisi kanan serta kiri bangunan tampak terkunci rapat dan dijaga dua petugas. Meja kursi ataupun panggung penyambutan juga tidak tampak di sekitar lokasi.
Puluhan awak media cetak dan elektronik yang telah tiba beberapa jam sebelumnya tertahan di luar gerbang masuk Sasana Manggala Praja. Di bagian dalam Sasana Manggala Praja terdapat satu unit mobil operasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berkeliling landasan.
Terdapat tiga lokasi kedatangan di Bandara Halim Perdanakusuma bagi WNI yang telah menjalani observasi virus corona di Natuna, Kepulauan Riau.
"Nanti dari Kementerian Kesehatan yang handle. Kami tidak tahu mereka akan turun di mana," kata Kapen Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Sus Komaruddin.
Sementara itu, aktivitas kedatangan maupun keberangkatan penumpang di area komersial berjalan normal.
Diberitakan sebelumnya, WNI yang berada di Natuna, Kepulauan Riau sudah menaiki pesawat untuk terbang ke Halim Perdanakusuma, Jakarta dan dari sana akan kembali ke daerah masing-masing pada Sabtu (15/2/2020) siang.
"Jadi jaga kesehatan kalian semua, terus olahraganya, yang ringan-ringan saja yang penting bisa tetap bergerak. Makan yang gizi cukup supaya tetap sehat. Jangan lupa minum jamu," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelum melepas pulang WNI di Natuna, Kepulauan Riau pada Sabtu (15/2/2020).
Total 243 orang dikarantina selama dua pekan setelah proses evakuasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China dilakukan dengan 238 di antaranya adalah WNI yang tinggal dan berada di pusat mewabahnya COVID-19 itu.