Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri LHK: Penanganan Longsor Bogor Pakai Pendekatan Vegetatif & Pemberdayaan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan pola baru dalam penanganan pascabencana kini telah dilakukan di wilayah Bogor dan Lebak, Banten.
Presiden Jokowi bersama Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin, meninjau kembali wilayah terdampak longsor guna melihat perkembangan penanganan setelah bencana longsor, Senin (3/2/2020)./Istimewa
Presiden Jokowi bersama Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin, meninjau kembali wilayah terdampak longsor guna melihat perkembangan penanganan setelah bencana longsor, Senin (3/2/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan pola baru dalam penanganan pascabencana kini telah dilakukan di wilayah Bogor dan Lebak, Banten.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menuturkan pola baru ini adalah menggabungkan pendekatan vegetatif atau penanaman pohon yang sesuai kondisi alam/lahan serta pemberdayaan masyarakat, sebab masyarakat ikut dilibatkan langsung sekaligus mengedukasi.

“Jadi, ada yang baru yang diharapkan Bapak Presiden Joko Widodo yang dapat menanggulangi bencana dan pemulihan lahan serta alam secara komprehensif dan terintegrasi dengan masyarakat,” ujar Siti, Selasa (4/2/2020).

Pola baru yang kerja mengenai penanganan darurat bencana alam itu telah dilaksanakan sejak Siti mendapat tugas dari presiden pada 6 Januari 2020 lalu setelah bencana longsor yang membawa korban dan merusak puluhan rumah penduduk.

Untuk melihat perkembangan penanganan longsor Bogor itulah, Presiden Jokowi bersama Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin pada Senin (3/2/2020) meninjau kembali wilayah terdampak longsor guna melihat perkembangan penanganan setelah bencana longsor.

Presiden meninjau Desa Harkat Jaya dan juga Desa Pasir Madang di wilayah Bogor.

Setelah meninjau langsung kondisi lahan yang rusak karena longsor, terlihat mahkota longsor di lereng terjal dan bentang areal di bawahnya dan ada stream atau aliran air atau kali yang sudah bergeser dan pindah alirannya.

“Setelah lihat di lapangan, sesuai arahan presiden, maka bisa dilihat dan Ketahuan betul di lapangan bahwa harus ditangani satu paket yakni rehabilitasi hutan dan lahan dan bangunan konservasi tanah dan air serta penanaman pohon,” ujar Siti.

Menurut Siti, apa yang harus ditangani, tidak hanya pembuatan jalan membuka isolasi oleh PUPR, atau penanganan pengungsi, sekolah, pangan, Bansos, kesehatan, dan lain lain, tapi perintah presiden adalah bagaimana menanami bentang alamnya yang sudah rusak dan harus diperbaiki, ditanami pohon yang telat seperti vetiver, dalam kombinasi pepohonan dna bangunan konservasi tanah dan air atau ekohidrolika.

Lebih lanjut dikatakan Siti, apa yang disebut eko hidrolika yaitu bagaimana mengkombinasi dalam mengelola bentang alam dan tata airnya pada bentang alam dengan lereng yang curam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper