Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mengevakuasi warga negaranya yang berada di Provinsi Hubei, China. Namun 7 orang WNI masih berada di wilayah pusat penyebaran virus corona tersebut.
Pasalnya dalam proses menjelang kepulangan, 4 WNI memilih tetap tinggal di China karena alasan keluarga. Sementara itu 3 orang lainnya tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk kembali ke Tanah Air. Demikian keterangan dilansir Kementerian Luar Negeri, Minggu (2/2/2020).
KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan ketiga WNI tersebut dan berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas China untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan. Kementerian Luar Negeri juga telah menghubungi masing-masing keluarga WNI tersebut di Indonesia.
Seperti diketahui, evakuasi WNI di Hubei tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menginstruksikan, Kamis (31/1/2020). Setelahnya tim advance berangkat dan tiba di China pada Sabtu (1/2/2020).
Mereka kembali ke Tanah Air pada Minggu (2/2/2020). Sebanyak 243 orang WNI berhasil dipulangkan. Sebanyak 5 di antaranya adalah tim dari KBRI Beijing.
Bersama dengan 243 WNI dari Hubei, China, pemerintah memberangkat 42 tim penjempung. Seluruhnya akan menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau, selama 14 hari.
Baca Juga
Sementara itu pemerintah Indonesia menutup akses dari dan ke China. Pendatang dari negara tersebut untuk sementara tidak diperbolehkan masuk dan transit di Indonesia. Hal ini berlaku bagi siapapun yang telah berada di China selama 14 hari.
Penerbangan langsung dari dan menuju ke sana akan mulai ditutup sementara mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB. "Pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland Cina," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Minggu (2/2/2020).
Hasil rapat itu juga memutuskan untuk memberhentikan sementara pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara China yang bertempat tinggal di mainland China. Pemerintah belum memberikan batas waktu penutupan akses tersebut.