Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Virus Menyebar, Otoritas Wuhan Larang Warga Bepergian

Pemerintah daerah Wuhan akan menutup jaringan transportasi dan mendesak warganya untuk tidak berpergian guna mencegah penyebaran penularan coronavirus.
Penampakan Coronavirus di bawah lensa mikroskop./DPA
Penampakan Coronavirus di bawah lensa mikroskop./DPA

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah daerah Wuhan akan menutup jaringan transportasi dan mendesak warganya untuk tidak berpergian guna mencegah penyebaran penularan coronavirus.

Jenis coronavirus yang sebelumnya tidak diketahui, diyakini muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan. Sejauh ini sudah ditemukan sebanyak 544 kasus di China dan 17 orang meninggal akibat virus tersebut.

Virus dilaporkan telah menyebar ke kota-kota besar China lainnya, termasuk Beijing, Shanghai, Makau, dan Hong Kong. Bahkan kasus juga ditemukan di luar China. Thailand telah mengkonfirmasi terdapat empat kasus, sementara Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang masing-masing melaporkan satu kasus.

Dilansir dari Reuters, Kamis (23/1/2020), untuk menghentikan penyebaran virus, pemerintah daerah Wuhan menyatakan akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota pada Kamis (23/1/2020) pukul 10.00 pagi waktu setempat. Pemerintah juga mengimbau warganya untuk tidak meninggalkan kota, kecuali ada keadaan khusus.

"Langkah itu dimaksudkan untuk secara efektif memutus penularan virus, secara tegas mengekang penyebaran epidemi, dan memastikan kesehatan dan keselamatan orang-orang," ujar satuan tugas virus Wuhan yang dikutip oleh media pemerintah China.

Langkah Wuhan dipuji oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagai tindakan "sangat kuat" yang dapat meminimalkan risiko penularan.

Sementara itu, setelah pertemuan di kantor pusat Jenewa pada Rabu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan akan memutuskan apakah kasus coronavirus ini akan ditetapkan sebagai wabah darurat kesehatan global atau tidak.

Jika demikian, itu akan menjadi darurat kesehatan publik internasional keenam yang diumumkan dalam dekade terakhir.

"Ini adalah situasi yang berkembang dan kompleks," kata Ghebreyesus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper