Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong masyarakat tidak terprovokasi terhadap isu suku, agama ras dan antargolongan (SARA), serta kabar bohong atau hoaks jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020.
Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengatakan pemerintah mulai melakukan edukasi melalui berbagai lembaga untuk memberantas adanya isu SARA dan hoaks yang sengaja disebarkan ke masyarakat.
Seluruh instansi terlibat dalam edukasi ini seperti pemerintah daerah hingga aparat penegak hukum. Salah satu media edukasi tersebut ialah melalui dialog di berbagai forum. Masyarakat dinilai mudai terpengaruhi atas kabar yang dihembuskan pihak tertentu.
“Untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyangkut soal SARA, soal hoaks, kemudian atau juga menyangkut etnis bisa juga menjadi sumber konflik,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Saat ditanya perihal banyaknya isu SARA dan hoaks yang diduga sengaja dilemparkan oleh para kontestan politik, Ma`ruf menyebut kesadaran di tingkat elite kini sudah mulai terbangun.
“Bahwa semuanya itu istilahnya merah putih, semuanya NKRI. Sehingga tidak lagi isu-isu SARA itu menjadi isu yang berkembang. Sekarang kan sudah mulai reda,” ujarnya.
Baca Juga
Pemerintah, kata dia, sedang membangun masyarakat yang rukun dan berkarakter sejak di tingkat pendidikan paling bawah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pusat penguatan karakter untuk memuluskan rencana itu.
Selain itu, komitmen kebangsaan dan pancasila dinilai perlu digalakkan agar tidak menimbulkan keresahan, penyampaikan isu SARA, hoaks hingga penyebaran paham radikalisme di kalangan warga.
“Kita sudah mulai sejak awal,” sebut Ma`ruf.