Bisnis.com, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri mendapat anugerah gelar Doktor Kehormatan dari Univesitas Soka, Jepang. Ini adalah gelar Dr. Honoris Causa kesembilan yang diraih Megawati.
Sebelum penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Universitas Soka, Megawati Soekarnoputri menghadiri jamuan makan siang yang diselenggarakan pimpinan Soka Gakkai International (SGI), Senin.
Turut mendampingi Megawati saat jamuan antara lain sejumlah menteri Kabinet Gotong Royong era pemerintahan Presiden Megawati pada periode 2001-2004 yang juga bakal menghadiri pemberian gelar Dr HC untuk putri Proklamator RI Bung Karno itu. Di antaranya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, serta mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.
Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP Ahmad Basarah dan politisi PDIP yang juga Ketua Komisi III DPR Herman Hery juga ikut hadir. Serta Wakil Rektor Universitas Indonesia Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta serta sejumlah sahabat Megawati.
SGI ini tidak hanya memiliki Universitas di Jepang dan di Amerika Serikat, Soka Gakkai juga memiliki partai di Jepang bernama Partai Komeito. Partai Komeito berkoalisi dengan Partai Liberal Jepang (LDP) dan kedua partai tersebut saat ini adalah partai penguasa di pemerintahan Jepang.
Sembilan Gelar Doktor
Menurut keterangan tertulis Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Senin (6/1), sebelumnya Megawati telah menerima delapan gelar doktor honoris causa dari perguruan tinggi ternama dalam negeri maupun mancanegara.
Gelar doktor honoris causa pertama untuk Megawati dari Universitas Waseda Tokyo, Jepang pada bulan September 2001. Saat Megawati sebagai Presiden RI memperoleh gelar doktor honoris causa bidang hukum.
Gelar doktor honoris causa kedua diperoleh dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO) Rusia pada tanggal 22 April 2003. Megawati dianugerahi gelar doktor honoris causa bidang politik.
Ketiga, gelar doktor honoris causa bidang politik, diraih Megawati dari Korea Maritime and Ocean University , Busan, Korea Selatan pada 19 Oktober 2015.
Pada 25 Mei 2016, Megawati menerima gelar doktor honoris causa keempat, juga di bidang politik dan pemerintahan, dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Pada 27 September 2017, Universitas Negeri Padang (UNP) menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang pendidikan politik.
Tanggal 16 November 2017, Megawati menerima gelar doktor honoris causa bidang demokrasi ekonomi dari Mokpo National University, Korsel.
Tangggal 8 Maret 2018, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memberikan gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan untuk Megawati.
Tanggal 5 November 2018, giliran Fujian Normal University (FNU) di Tiongkok yang menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang diplomasi ekonomi untuk Megawati.
Kapasitas Megawati
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah menilai gelar doktor Honoris Causa ke-9 yang diterima Megawati Soekarnoputri dari Universitas Soka Jepang, Rabu (8/1), merupakan bukti pengakuan dunia atas prestasi ketua umum partai berlambang banteng itu.
"Penerimaan gelar doktor Honoris Causa yang ke sembilan dari berbagai universitas dalam dan luar negeri telah membuktikan pengakuan dunia perguruan tinggi terhadap kapasitas intelektual dan pengabdian Bu Mega terhadap pengembangan ilmu pengetahuan melalui karya pengabdiannya kepada bangsa Indonesia dan juga bagi kemanusiaan," kata Basarah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (7/1).
Presiden kelima RI itu akan menerima Doktor Kehormatan di bidang kemanusiaan dari Universitas Soka, Jepang.
Ahmad Basarah menyebutkan biasanya gelar Doktor Kehormatan ini diterima oleh seorang tokoh hanya pada saat sedang menjabat posisi penting tertentu.
"Tetapi Megawati Soekarnoputri justru lebih banyak menerima gelar DR HC tersebut setelah selesai menjabat sebagai Presiden RI yang ke-5. Dari sembilan gelar DR HC Bu Mega hanya dua gelar yang beliau terima saat menjabat Presiden RI yakni dari Waseda University (2001) dan Moscow State Institut of International Relations, Rusia (2003), selebihnya beliau terima setelah tidak lagi menjabat Presiden," jelas Basarah yang mendampingi Megawati di Tokyo, Jepang.
Disebutkan Basarah masih banyak permohonan dari berbagai universitas lainnya, baik dari Indonesia maupun luar negeri yang meminta Megawati agar bersedia menerima gelar Doktor Kehormatan.
