Bisnis.com, BAGHDAD - Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi pada Sabtu menetapkan hari berkabung nasional selama 3 hari ke depan untuk menghormati komandan militer Iran Qassem Soleimani, pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis serta pihak lainnya yang tewas akibat serangan udara Amerika Serikat di Baghdad.
"Perdana Menteri sekaligus Panglima Adel Abdul Mahdi memerintahkan penetapan hari berkabung nasional bagi jiwa para martir selama tiga hari mulai Sabtu," demikian pernyataan kantornya.
Soleimani, jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Pengawal Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh terkuat nomor dua di Iran setelah Pemimpin Spiritual Ayatollah Ali Khamenei.
Amerika Serikat menewaskan Soleimani dalam serangan di Irak yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump. Seorang pejabat senior pemerintah Trump menyebutkan Soleimani sedang merencanakan serangan dalam waktu dekat terhadap personel AS di Timur Tengah.
Dalam perkembangan lain, putra ulama senior Muslim Syiah Irak menyambut prosesi pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis di kota suci Syiah Najaf, menurut stasiun TV pemerintah pada Sabtu.
"Mohammed Redha al-Sistani menerima jasad para martir ... di Najaf," lapornya.
Mohamed Redha merupakan putra dari ulama Muslim Syiah ternama Irak, Ayatollah Ali al-Sistani.
Prosesi yang membawa jasad Soleimani, Muhandis dan pihak Irak lainnya yang tewas dalam serangan Amerika Serikat pada Sabtu bergerak dari Baghdad menuju kota suci Syiah Kerbala hingga akhirnya tiba di Kota Najaf.