Bisnis.com, JAKARTA – Dugaan pencucian uang beberapa kepala daerah melalui rumah judi atau kasino tengah mencuat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun berjanji berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengungkapnya.
Tito Karnavian memastikan akan menemui PPATK pekan depan. “Ya, nanti akan saya tanyakan. Minggu depan kami akan koordinasikan ke PPATK,” katanya, di Mukernas V Partai Persatuan Pembangunan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, tadi malam, Sabtu (14/12/2019).
Tito bilang sudah tahu berita dugaan kepala daerah mencuci uang lewat bisnis kasino. Namun, Tito berkeras hanya satu kepala daerah yang disebut oleh PPATK.
Sebelumnya, Ketua PPATK Kiagus Badaruddin menyatakan lembaganya tengah menelusuri transaksi keuangan beberapa kepala daerah ke rekening rumah judi di luar negeri.
PPATK menduga beberapa kepala daerah menempatkan dana yang jumnya signifikan dalam bentuk valuta asing setara Rp 50 miliar.
Dalam paparannya, Kiagus Badaruddin menuturkan bahwa penempatan dana di luar negeri salah satu modus yang kerap digunakan dalam tindak pidana pencucian uang. Dia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas kepala daerah tersebut.
PPATK juga menemukan aktivitas penggunaan dana hasil tindak pidana untuk pembelian barang mewah dan emas batangan di luar negeri.
Menurut Tito Karnavian, jika ada data dari PPATK, Kemendagri akan menanyai para kepala daerah yang dicurigai menempatkan uang di kasino.
Bekas Kapolri itu juga mempersilakan bila penegak hukum melakukan penyelidikan.