Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPIP Sebut Toleransi Ekonomi Jadi Tantangan Indonesia

Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) KH Said Aqil Siradj mengatakan tantangan Indonesia saat ini dan ke depan bukan hanya toleransi soal agama tapi juga masalah ekonomi.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta, usai menemui Presiden Joko Widodo, Kamis (9/5/2019)./Antara
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta, usai menemui Presiden Joko Widodo, Kamis (9/5/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) KH Said Aqil Siradj mengatakan tantangan Indonesia saat ini dan ke depan bukan hanya toleransi soal agama tapi juga masalah ekonomi.

"Kesenjangan dan ketidakadilan masih terjadi di mana-mana," kata KH Said Aqil Siradj, di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Ia bercerita pernah merasa miris ketika melihat kemiskinan penduduk yang tinggal di sekitar daerah pertambangan. "Bayangkan itu mereka hidup di sekitar daerah tambang tapi miskin," ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, pemerintah harus bisa mengurangi kesenjangan ini melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kecil.

"Kesenjangan, kemiskinan, dan kebodohan akan memicu gerakan-gerakan radikalisme, para konglomerat juga harus peduli dengan orang kecil,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Dewan Pengarah BPIP, Sudhamek, ia berharap ke depan pemerintah menelurkan kebijakan-kebijakan yang bisa mendorong tumbuhnya UMKM.

"UMKM ini menjadi salah satu faktor yang menciptakan pemerataan ekonomi. Meski kecil tapi usaha ini bisa menyerap banyak tenaga kerja,” ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Try Sutrisno, mengingatkan agar nilai-nilai yang ada dalam Pancasila mesti menjadi pegangan Indonesia. Para pendiri bangsa sudah merumuskan semua nilai-nilai universal itu ke dalam lima sila Pancasila mulai sikap toleran hingga kerjasama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper