Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Perusahaan Jerman di China Anjlok

Optimisme perusahaan Jerman yang menjalankan bisnis di China menurun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi-Karyawan lini produksi truk ringan sedang beraktivitas di pabrik JAC Motors di Weifang, Provinsi Shandong, China, 30 November 2018./REUTERS-Stringer
Ilustrasi-Karyawan lini produksi truk ringan sedang beraktivitas di pabrik JAC Motors di Weifang, Provinsi Shandong, China, 30 November 2018./REUTERS-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA – Optimisme perusahaan Jerman yang menjalankan bisnis di China menurun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Dilansir Bloomberg, sebuah survei terhadap lebih dari 500 perusahaan yang beroperasi di China menunjukkan hanya seperempatnya yang memperkirakan akan memenuhi atau melampaui target bisnis mereka tahun ini, demikian menurut Kamar Dagang Jerman di China.

Lebih dari 80 di antaranya mengalami dampak langsung atau tidak langsung dari ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara China dan AS, di atas masalah yang sudah berlangsung lama seperti meningkatnya biaya tenaga kerja dan hambatan ke akses pasar.

Hasil survei tersebut menyoroti eksposur Jerman terhadap pelemahan ekonomi China, yang telah melambat ke laju terlemah dalam hampir tiga dekade di tengah permintaan domestik yang lemah dan tindakan keras terhadap utang berisiko.

Survei juga memperkirakan penjualan mobil akan turun untuk tahun kedua setelah dua dekade ekspansi, yang memukul perusahaan Jerman.

Bulan lalu, Volkswagen AG menurunkan prospek pengiriman kendaraan pada 2019 di tengah penurunan pasar mobil global yang lebih cepat dari perkiraan dan kemerosotan yang belum pernah terjadi sebelumnya di China.

Sementara itu, Daimler AG tersandung dua penurunan proyeksi laba tahun ini. Sektor mesin dan peralatan industri yang juga memperkirakan penurunan ekspektasi secara signifikan.

Prospek ekspor yang tidak pasti membantu mendorong ekonomi Jerman ke jurang resesi tahun ini. Untuk tahun 2020, sejumlah perusahaan melaporkan beberapa tanda pemulihan sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper