Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Joko Widodo berjalan usai memberikan sambutan saat peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019). Peringatan tersebut mengambil tema 55 Tahun Bersatu Untuk Negeri, Berkarya Untuk Bangsa. /Antara
Presiden Joko Widodo berjalan usai memberikan sambutan saat peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019). Peringatan tersebut mengambil tema 55 Tahun Bersatu Untuk Negeri, Berkarya Untuk Bangsa. /Antara

Kecenderungan Pragmatis Meningkat

Dari sisi pemimpin, sang ketua umum pun sangat beragam latar belakangnya,  termasuk dari sisi etnis dan asal daerah maupun latar belakang organisasi dan profesinya.

Agaknya, inilah yang relatif membedakan Golkar dengan PDI Perjuangan, PKB, Demokrat, Gerindra, dan Nasdem.  

Hanya saja tidak dapat dipungkiri pragmatisme politik pasca era kepemimpinan Akbar Tandjung (1998-2004) kian mengental di tubuh partai pemenang pemilu 2004 itu.

Hal itu diakui oleh pengamat politik Akhmad Danial dari UIN Syarief Hidayatullah. Dia mengatakan di awal era reformasi kader Partai Golkar terlihat militan untuk membela ideologi partai.

Padahal, susana politik saat itu tidak menguntungkan karena Golkar sering dihujat sebagai biang praktik korupsi, kolusi dan kronisme (KKN) setelah lengsernya Presiden Soeharto.  

“Latar belakang ketua umum Golkar dari kalangan aktivis berakhir setelah era Akbar Tandjung. Setelah itu Golkar dikuasai para pengusaha sehingga cenderung memunculkan pragmatisme politik,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (6/11/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Parpol Paling Demokrat
Halaman Selanjutnya
Pengusaha di Pucuk Pimpinan
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper