Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia-Ethiopia Business Connect (IEBC), sebuah wadah komunikasi cepat, konektivitas, dan eksekusi kerja sama ekonomi melalui aplikasi sosial media, diluncurkan di gedung SME Tower, Jakarta.
Peluncuran IEBC dilakukan oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, disaksikan Direktur Bisnis dan Marketing Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM Armel Arifin dan Ketua Forum Perdagangan Indonesia Afrika (FPIA) Leny.
"Pengusaha memerlukan komunikasi, keputusan dan transaksi cepat dan real time. Waktu dan informasi dalam berbisnis sangat penting dan info tersebut harus segera sampai ke tangan pelaku,” kata Al Busyra, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (24/10/2019).
Menurut dia, salah satu tantangan sekaligus kelemahan yang sering terjadi selama ini adalah kekurangan dan keterbatasan informasi mengenai permintaan dan penawaran antara pengusaha Indonesia dan Ethiopia. Masalah itu juga dialami banyak pengusaha di negara lain yang berpotensi besar melakukan kerja sama dengan Indonesia.
Al Busyra Basnur dalam kesempatan itu juga memaparkan perkembangan terkini dan peluang kerja sama ekonomi Indonesia-Ethiopia serta African Continental Free Trade Area (AfCFTA).
Salah satu pernyataan menarik dalam tanya jawab adalah pengakuan pengusaha Indonesia yang hampir semua belum mengetahui potensi besar pasar Afrika bagi Indonesia.
“Mendengarkan kata Afrika saja langsung muncul persepsi negatif dalam pemikiran kami,” kata Al Busyra mengutip pernyataan seorang pengusaha yang hadir sebagai peserta.
Dia memaparkan diplomasi ekonomi Indonesia di bawah Menlu Retno Marsudi da arahan Presiden Joko Widodo menempatkan Afrika sebagai prioritas. Pada April 2018, Indonesia menyelenggarakan Indonesia-Africa Forum. Selanjutnya, sebagai tindak lanjut, Indonesia menyelenggarakan Indonesia Africa Infrastructure Dialogue pada Agustus 2019.
Sementara itu, Walikota Mbote mengundang pengusaha Indonesia untuk hadir di Kamerun. Saat ini banyak pengusaha China, Jepang, dan Korea berbisnis di negara itu. Dia pun berjanji akan memberikan pelayanan khusus kepada pengusaha Indonesia yang datang ke kotanya.
Ethiopia dengan penduduk 112 juta jiwa atau kedua tertinggi di Afrika setelah Nigeria, mengalami kemajuan ekonomi yang pesat. Sepanjang 2004-2017, pertumbuhan ekonomi Ethiopia di atas 10%, tertinggi di sub-Sahara. Tahun ini pertumbuhan ekonomi Ethiopia diperkirakan 8,6%, tetap tertinggi di kawasan.
Saat ini terdapat lima perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia, meliputi PT Indofood, PT Sinar Antjol, PT Busana Apparels Group, PT Sumber Bintang Rejeki, dan PT Bukit Perak PT Bukit Perak.
Percepat Komunikasi Pebisnis RI-Ethiopia, Aplikasi Sosmed Ini Diluncurkan
Indonesia-Ethiopia Business Connect (IEBC), sebuah wadah komunikasi cepat, konektivitas, dan eksekusi kerja sama ekonomi melalui aplikasi sosial media, diluncurkan di gedung SME Tower, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu