Bisnis.com, JAKARTA – Setelah resmi dilantik, Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin akan mengumumkan susunan kabinet yang kemungkinan disampaikan pada hari ini, Senin (21/10/2019).
Dalam pidato pelantikannya, Jokowi menyebutkan bahwa pemerintahan kedepan harus lepas landas menuju Indonesia maju. Ia mengingatkan bahwa kemajuan itu tidaklah datang otomatis. “Namun semua itu tidak datang dengan mudah, harus disertai kerja keras dan kita harus kerja cepat.”
Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi menunjukkan bahwa ke depan pemerintahannya, termasuk kementerian-kementerian di bawahnya, harus mampu mengatasi persoalan-persoalan klasik yang monoton tanpa solusi dan hasil.
Menanggapi visi 5 tahun Jokowi-Amin yang ingin menjamin tercapainya program pembangunan, tokoh Aceh yang juga mantan Tim Perdamaian Aceh, Yusni Sabi, mengapresiasi apabila Presiden Jokowi mengakomodir putera terbaik Aceh untuk duduk di kementerian.
Sementara itu, anggota DPD RI dari Aceh, Sudirman, mengatakan bahwa Sosok Muhammad Nazar adalah figur yang tepat untuk membantu Jokowi di periode kedua ini.
Selain Mantan Gubernur Aceh 2007-2012, Muhammad Nazar dinilai berpengalaman dalam resolisi konflik karena jadi tokoh sentral di balik perdamaian Aceh. “Beliau merupakah tokoh yang pernah memimpin Aceh dan menyelesaikan konflik Aceh” katanya, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/10).
Sudirman menjelaskan bahwa Nazar tepat menduduki kursi menteri karena merupakan tokoh yang memberi banyak kontribusi untuk masyarakat Aceh, menjembatani kepentingan masyarakat Aceh, memperjuangkan hak-hak Aceh, terutama saat perundingan perdamaian, dengan cara-cara damai, tidak dengan pendekatan militer.
Menurut Sudirman, pengalaman dalam menangani konflik sosial dan memiliki banyak jaringan internasional menjadi penilaian kompetensi tersendiri bagi Muhammad Nazar di hadapan Presiden Jokowi.
Yusni Sabi, akademisi dan mantan Rektor IAIN Ar Raniry Aceh, menambahkan bahwa putera Aceh seperti Nazar, memiliki kompetensi pengalaman mumpuni sehingga layak sebagai Menteri.
Kata Yusni, sudah seharusnya penempatan Menteri harus sesuai dengan kompetensi dan pengalaman, bukan sekedar formalitas apalagi Cuma dapat jatah, jatah A, jatah B, jatah kelompok, bukan itu.
Menurutnya, Aceh memiliki stok melimpah yang dapat dipilih oleh Presiden, termasuk Muhammad Nazar karena memiliki kompetensi dan pengalaman, rekam jejak baik, sehingga bisa berkontribusi bagi Indonesia.