Bisnis.com, JAKARTA--- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019) atas undangan Jokowi.
Dalam kesempatan itu, dua rival politik yang bersebrangan dalam Pilpres 2019 itu berbicara tentang banyak hal, mulai dari ekonomi, ibu kota baru sampai kemungkinan koalisi. Selain itu Prabowo mengatakan dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Jokowi.
"Kita tetap Merah Putih di atas segala hal. Hubungan saya baik [dengan Jokowi], bisa dikatakan mesra ya Pak," kata Prabowo kepada Jokowi di hadapan wartawan seusai pertemuan tertutup selama 1 jam.
Ini merupakan pertemuan khusus kedua antara dua rival politik yang pernah berseberangan dalam Pilpres 2019 tersebut. Pertemuan pertama terjadi pada Juli 2019 di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta.
Gerindra bukan partai politik yang masuk ke dalam koalisi pendukung pemerintah. Sejak 2014 Gerindra menjadi partai yang menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi. Di Pilpres 2019 Gerindra juga tidak mendukung Calon Presiden Joko Widodo karena mengusung Prabowo.
Sementara itu, Jokowi mengatakan dirinya berbicara banyak hal dengan Prabowo. Salah satu isu yang dibahas adalah mengenai penurunan ekonomi global.
"Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik, memerlukan persiapan-persiapan dalam rangka memayungi agar kita tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global," kata Jokowi.
Isu lain yang dibahas Jokowi dan Prabowo adalah rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Jokowi mengatakan dirinya memberikan penjelasan kepada Prabowo kenapa pemerintah hendak memindahkan ibu kota.
"Kita bicara banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur," kata Jokowi yang menggunakan baju putih sama dengan Prabowo.
Selain dua isu tersebut, Jokowi mengaku bersama Prabowo membahas kemungkinan Gerindra masuk koalisi. Kendati demikian, Jokowi mengatakan kemungkinan tersebut "belum final".
Belum dapat dipastikan apakah Partai Gerindra akan mendapat jatah kursi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.