Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Buka Ruang Penurunan Bunga Lanjutan

Dua pembuat kebijakan The Federal Reverse memberikan sinyal bahwa mereka terbuka dengan opsi penurunan suku bunga lanjutan menyusul laporan pertumbuhan sektor jasa Amerika Serikat yang mengalami perlambatan.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pembuat kebijakan The Federal Reverse memberikan sinyal bahwa mereka terbuka dengan opsi penurunan suku bunga lanjutan menyusul laporan pertumbuhan sektor jasa Amerika Serikat yang mengalami perlambatan.

Pada kesempatan lain, Wakil Gubernur the Fed Richard Clarida menegaskan bahwa bank sentral akan bertindak sebagaimana mestinya untuk mempertahankan tingkat pengangguran yang rendah serta inflasi yang stabil.

Menurutnya, saat ini konsumen dan ekonomi AS berada pada posisi yang aman, sedangkan pasar tenaga kerja dinilai sangat sehat.

Meskipun demikian, risiko dari perlambatan pertumbuhan global, ketidakpastian pada perdagangan, dan inflasi rendah yang terjadi di luar negeri telah meningkat dan berdampak pada ekonomi AS.

"Kami menggelar delapan pertemuan setiap tahun, kami akan manfaatkan kesempatan itu satu per satu. Tidak ada kebijakan yang dibuat sebelum pertemuan di mulai," kata Clarida, seperti dikutip melalui Reuters, Jumat (4/10/2019).

Komentar dovish Clarida disampaikan sesaat setelah pasar menyampaikan proyeksi mereka terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan, dua kali atau lebih, pada tahun ini, mengutip indeks ISM terhadap kegiatan manufaktur yang mencapai level terendah sejak Agustus 2016.

Data terpisah yang dirilis pada awal pekan menunjukkan indeks aktivitas pabrik AS terkontraksi mencapai level terendah dalam lebih dari satu dekade.

Laporan tersebut mungkin mengisyaratkan bahwa penurunan ekspor, sentimen bisnis, dan investasi bisnis menyebar ke ranah konsumen, yang pengeluarannya merupakan bagian terbesar dari ekonomi AS senilai US$20 triliun.

"Jika kita menunggu pelemahan pertumbuhan global, manufaktur dan investasi bisnis menyeret sektor ekonomi yang lain...Itu tandanya kita sudah menunggu terlalu lama [untuk mengeluarkan kebijakan]," ujar kepala the Fed Dallas Robert Kaplan.

Menurutnya, pelonggaran the Fed yang sudah berlangsung dua kali tahun ini terlah mengurangi risiko penurunan yang lebih parah, namun tidak mengeliminasi kemungkinan yang lebih buruk.

"Kami akan hadir pada pertemuan berikutnya, melakukan diskusi terkait langkah apa yang paling baik, dan saya sangat terbuka dengan penyesuaian jika itu adalah kebijakan terbaik," kata kepala the Fed Chicago Charles Evans.

Sepanjang tahun ini, the Fed telah memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali di tengah ketegangan perdagangan AS-China yang menyulitkan pebisnis AS, risiko dari isu politik termasuk Brexit, serta pelemahan pertumbuhan ekonomi di Jerman dan negara lain.

Namun kebijakan pelonggaran pada September lalu tidak sepenuhnya didukung oleh 17 pembuat kebijakan the Fed. Beberapa dari mereka ingin suku bunga tetap pada posisi semula, satu orang lainnya menginginkan penurunan yang lebih dalam.

Pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka sedang mencari tanda-tanda bahwa tekanan dari ketidakpastian perdagangan dan melemahnya ekonomi global tidak lagi terbatas pada sektor ekspor dan manufaktur AS.

Trader suku bunga berjangka memproyeksikan peluang sebesar 88% untuk penurunan suku bunga seperempat persentase poin pada pertemuan FOMC pada 29-30 Oktober.

Peluang pemangkasan untuk keempat kalinya pada akhir tahun yang akan membawa suku bunga acuan bank sentral menjadi 1,25% hingga 1,5% dan membalikkan seluruh pengetatan dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper