Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Tak Tambah Pasukan Keamanan di Wamena

Pemerintah belum berencana untuk menambah jumlah pasukan keamanan di Wamena, Provinsi Papua, pasca meletusnya kerusuhan pada 23 September 2019.
Pengungsi korban konflik di Wamena dievakuasi dengan ambulans setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Sebanyak 51 korban konflik di Wamena tersebut dievakuasi dengan menggunakan pesawat hercules C130 milik TNI Angkatan Udara./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Pengungsi korban konflik di Wamena dievakuasi dengan ambulans setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Sebanyak 51 korban konflik di Wamena tersebut dievakuasi dengan menggunakan pesawat hercules C130 milik TNI Angkatan Udara./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah belum berencana untuk menambah jumlah pasukan keamanan di Wamena, Provinsi Papua, pasca meletusnya kerusuhan pada 23 September 2019.

Kendati demikian, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko meyakinkan bahwa pemerintah akan berupaya penuh untuk menjaga kondusifitas situasi di Wamena guna mencegah gelombang eksodus ke luar daerah.

"Ya intinya kan pemerintah menjaga situasi kondisi yang stabil. Itu harus tercipta dulu karena ini memberikan keyakinan  kepada masyarakat bahwa situasi terjaga dengan baik agar mengurangi orang untuk eksodus," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (4/10/2019).

Dalam waktu dekat, Moeldoko menjelaskan bahwa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Wiranto akan berkunjung ke Wamena untuk memastikan situasi keamanan.

Intinya, dia mengimbau agar masyarakat segera kembali ke Wamena karena situasi keamanan sudah terkendali.

Sementara itu, data Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menunjukkan sebanyak 8.051 warga tercatat telah mengungsi dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, ke Jayapura semenjak kerusuhan terjadi di Wamena pada 23 September-2 Oktober 2019.

Sebaliknya, jumlah pengungsi yang sudah keluar dari Jayapura tercatat 220 orang dengan tujuan Malang, Makassar, Timika, dan Padang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper