Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) memilih ekonom Bulgaria, Kristalina Georgieva, sebagai direktur pelaksana menggantikan Christine Lagarde, yang akan menjadi gubernur Bank Sentral Eropa.
Georgieva, 66 tahun, adalah orang pertama dari ekonomi berkembang yang ditunjuk untuk memimpin IMF sejak institusi ini didirikan pada 1944. Penunjukkannya melanjutkan tradisi orang Eropa sebagai memegang peranan penting di IMF.
Pernyataan resmi yang dirilis IMF menyebutkan, mantan kepala eksekutif Bank Dunia tersebut akan memulai masa jabatan 5 tahunnya pada 1 Oktober 2019.
Dilansir melalui Bloomberg, Georgieva menyampaikan dalam sambutan singkat di hadapan wartawan dan staf di kantor pusat IMF di Washington bahwa prioritas jangka pendeknya adalah membantu 189 negara anggota IMF meminimalkan risiko krisis dan mengatasi potensi penurunan.
"Tanda peringatan sudah menyala dan kita harus siap untuk diuji. Saya menyadari sepenuhnya tantangan yang akan kita hadapi. Pertumbuhan ekonomi global terus mengecewakan, ketegangan dagang masih ada, dan beban utang meningkat di banyak negara," ujarnya seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (26/9/2019).
Sesaat setelah dia nanti menjabat sebagai pimpinan IMF, Georgieva akan dihadapi dengan isu krisis ekonomi di Argentina, yang tahun lalu menegosiasikan pinjaman terbesar dalam sejarah IMF sebesar US$56 miliar sebagai imbalan atas reformasi fiskal.
IMF kini tengah menilai rencana utang baru Argentina dan mempertimbangkan apakah akan merilis tahap pinjaman dana berikutnya.
Georgieva juga akan dihadapi dengan goyahnya pertumbuhan global dan kekhawatiran atas resesi di Jerman dan Italia akibat perang perdagangan AS-China yang membebani bisnis dan pasar keuangan.
Ketidakpastian dari Brexit juga menambah prospek yang mengkhawatirkan bagi dunia, di mana proyeksi IMF menunjukkan ekonomi akan tumbuh sebesar 3,2% tahun ini, laju terlemah sejak krisis keuangan. IMF akan merilis proyeksi baru bulan depan pada pertemuan tahunannya di Washington.
Georgieva, mantan komisioner UE, telah memperjuangkan inisiatif anti-kemiskinan sepanjang karirnya.
Dengan IMF di bawah tekanan yang meningkat untuk melunakkan tuntutan penghematannya kepada para peminjam yang kesulitan, dia mungkin akan memberikan pendekatan yang lebih simpatik.
Georgieva juga merupakan satu-satunya kandidat yang diajukan oleh Uni Eropa.
Ashoka Mody, mantan wakil direktur di IMF Research and European Departments, mengatakan pengaruh Georgieva mungkin terbatas karena dia tidak dipandang sebagai tokoh dari ekonomi kelas berat yang mendapat penghormatan dari pembuat kebijakan global, seperti Lagarde dan pendahulu lainnya.
Namun, latar belakangnya dapat membantu menambahkan "dimensi kemanusiaan" pada saran kebijakan untuk negara-negara yang baru pulih dari krisis ekonomi.
"Jika dia dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengatasi rintangan tersebut dengan membuat IMF bersuara melawan kepentingan keuangan yang tidak terkendali dan untuk ekonomi global yang lebih adil, maka dia akan melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri, dan juga lembaga," kata Mody.
PAKTA INFORMAL
Di bawah pakta informal antara AS dan Eropa, direktur IMF selalu datang dari Eropa. Adapun, Bank Dunia dipimpin oleh orang Amerika.
Beberapa pengamat telah menyerukan kedua lembaga ini untuk meninggalkan tradisi tersebut dan menunjuk orang luar sebagai pengakuan terhadap pengaruh pasar negara berkembang seperti China dan India.
Namun pengangkatan Georgieva akan mematahkan dominasi 40 tahun oleh Eropa barat yang lebih. Sebelum Lagarde, ada Dominique Strauss-Kahn, juga dari Perancis, Rodrigo de Rato dari Spanyol dan Host Koehler dari Jerman.
"Pengalamannya di berbagai negara berkembang dan maju dalam pekerjaannya di Eropa dan di Bank Dunia, saya pikir, memberinya banyak dukungan terhadap keanggotaan kami," kata Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF David Lipton.
IMF harus menghapus batas usia di bawah 65 untuk memfasilitasi penunjukkan Georgieva. Perubahan itu mengubah IMF menjadi sejalan dengan Bank Dunia, yang tidak memiliki batasan umur untuk pimpinannya.