Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arsitektur Istana Kepresidenan di Papua Diusulkan Cerminkan Ini!

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto menyatakan tujuh wilayah adat Papua itu meliputi Mamta, Saereri, Domberai, Bomberai, Anim Ha, La Pago dan Meepago.
 Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8/2019). Presiden memberikan keterangan soal Papua bahwa situasi saat ini berlangsung normal dan permintaan maaf sudah dilakukan sebagai bentuk saling menghargai antara saudara, sebangsa dan setanah air./Antara
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8/2019). Presiden memberikan keterangan soal Papua bahwa situasi saat ini berlangsung normal dan permintaan maaf sudah dilakukan sebagai bentuk saling menghargai antara saudara, sebangsa dan setanah air./Antara

Bisnis.com, JAYAPURA - Rencana pemerintah membangun istana kepresidenan di Papua pada 2020 diharapkan memiliki arsitektur istana yang mencerminkan tujuh wilayah adat.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto menyatakan tujuh wilayah adat Papua itu meliputi Mamta, Saereri, Domberai, Bomberai, Anim Ha, La Pago dan Meepago.

"Masing-masing wilayah adat ini memiliki bentuk rumah tradisional dan ukiran yang khas," ujarnya seperti dikutip Antara, Jumat (13/9/2019).

Selain itu, dia berharap istana kepresidenan di Papua juga berfungsi untuk menyimpan koleksi karya seni para maestro Papua.

Halaman istana kepresidenan di Papua juga harus ditanami pohon-pohon endemik yang menjadi bagian dalam budaya Papua. Pohon melinjo serat kulitnya untuk bahan pembuat noken.

Selanjutnya, pohon sagu yang semua bagiannya berguna. Pohon khombouw yang kulitnya untuk lukisan kulit kayu. Kemudian, pohon kasuari, yang sangat berguna bagi suku Dani dalam membuat honai. Pohon soang yang sudah turun temurun dijadikan sebagai tiang rumah.

Hewan endemik Papua seperti kasuari, mambruk, kuskus, kanguru juga dibiarkan hidup bebas di lingkungan halaman istana, seperti halnya istana kepresidenan di Bogor, rusa totol dibiarkan bebas berkeliaran di halaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper