Bisnis.com, JAKARTA--Ribuan orang meninggalkan Bahama akibat kehancuran yang kian menyedihkan. Hampir seminggu lalu Badai Dorian membuat banyak rumah di negara kepulauan itu menjadi puing dan aliran listrik terputus.
Hingga hari ini tim bantuan kemanusiaan terus berdatangan ke wilayah itu. Sedangkan para pejabat menyatakan bahwa jumlah korban tewas akan terus bertambah dari angka 43 orang seperti dikutip Reuters, Minggu (8/9/2019).
Sementara itu jumlah penduduk yang belum terdata mencapai 400.000 orang di negara yang berdekatan dengan negara bagian Florida AS tersebut.
Ketika kapal dan pesawat tim bantuan datang, penduduk telah meninggalkan Pulau Abaco untuk menyelamatkan diri dan mencari makanan di ibukota, Nassau. Sedangkan yang lainnya menuju ke Florida untuk berlindung.
Sekitar 90 persen rumah, bangunan, dan infrastruktur di kawasan Marsh Harbour of Great Abaco hancur akibat badai terparah tersebut.
"Kebutuhannya tetap besar," kata juru bicara tim bantuan WFP, Herve Verhoosel dalam email. Menurutnya, evakuasi dilakuan secara bertahap dengan menggunakan feri karena ratusan warga dilaporkan lari menyelamatkan diri setiap hari.
Sebuah kapal pesiar dengan lebih dari 1.000 pengungsi tiba di Florida selatan kemarin. Beberapa di antaranya membawa anak-anak atau kerabat yang sudah lanjut usia. Mereka berharap dapat penginapan yang aman sebelum pulang untuk mencoba memperbaiki atau membangun kembali rumah mereka.
Sementara itu, menurut Pan American Health Organization, risiko wabah diare dan penyakit yang ditularkan melalui air meningkat karena air minum dapat ternoda limbah.