Bisnis.com, JAKARTA – Badai monster Dorian menghantam kawasan Bahama yang disertai gelombang laut dan angin ganas sehingga menyebabkan sedikitnya lima orang tewas sekaligus memicu evakuasi massal di kawasan pantai timur AS.
Perdana Menteri Bahama, Hubert Minnis menyebut badai itu sebagai ‘tragedi bersejarah’ bagi kepulauan itu.
“Sejauh ini, pihak kepolisian Bahama telah mengkonfirmasi bahwa ada lima orang tewas di Abaco,” kata Minnis dalam konferensi pers seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (3/9).
Abaco merupakan kawasan pulau-pulau tempat Dorian menghempas dengan ategori 5 sejak Minggu dengan kecepatan angin panas 290 kilometer per jam .
“Tim bantuan akan pergi ke Abaco sesegera mungkin untuk memantau dan mengidentifikasi para korban,” katanya.
Setelah Dorian menghantam Grand Bahama lebih jauh ke barat pulau-pulau tersebut, Kementerian Pariwisata dan Penerbangan Bahama mengumumkan dimulainya operasi penyelamatan “di bagian wilayah yang dinilai aman.”
Bagi kebanyakan orang, menunggu datangnya bantuan sangat menakutkan.
Pesan teks yang dilihat dari seorang wanita bernama Kendra Williams, yang tinggal di Grand Bahama mengatakan: “Kami berada di bawah air; kami terendam. Bisakah kami dibantu. Tolong. Saya dan keenam cucu serta anak saya terendam air.”
Di Abaco jalan-jalan banjir, kabel listrik putus akibat pohon tumbang dan setidaknya satu rumah hanyut.
Menurut Pusat Badai Nasional (NHC) yang berbasis di Miami dalam buletin terbarunya, Badai Dorian sedikit mereda kemarin, sedangkan badai Kategori 4 masih menghantam Grand Bahama dengan “gelombang badai dan angin ganas yang mengancam jiwa.”
Ketakutan mencekam warga Freeport, ketika angin memecahkan kaca jendela dan air mulai masuk ke rumah-rumah, kata Yasmin Rigby di kota utama pulau Grand Bahama itu.
“Orang-orang yang mengira mereka aman sekarang meminta bantuan,” kata Rigby. “Suami sahabatku terjebak di atap rumah mereka dengan ketinggain air mencapai dua meter.”
Perkiraan awal dari pihak Palang Merah menyebutkan sedikitnya 13.000 bangunan hancur aibat badai Dorian, kata para pejabat di Jenewa.
Video yang diposting di situs surat kabar Bahama Tribune 242 memperlihatkan air sampai ke atap rumah-rumah kayu di tempat yang tampaknya merupakan kota pesisir, sedangkan perahu terbalik mengapung di air berlumpur dan dipenuhi ranting pohon dan puing bangunan.