Bisnis.com, JAKARTA--PT Lima Armada Utama (Lima Event) menggandeng sejumlah komunitas menggelar pameran industri dan daya hidup halal terbesar pada acara Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta Selatan.
Beberapa komunitas yang tergabung pada event itu di antaranya Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII) dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT).
Direktur PT Lima Armada Utama, Lia Indrasari mengungkapkan event tersebut digelar dengan tujuan untuk mengembangkan industri halal jadi lebih besar. Dia berpandangan tren halal kini telah menjadi gaya hidup dan hijrahnya umat Islam di seluruh Indonesia.
Selain itu, menurutnya, halal tak lagi sebatas ajaran agama saja. Namun, dengan dimasukannya nilai-nilai Islam ke dalam praktik bisnis, halal sudah jadi tren dunia sekaligus gaya hidup masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya perkembangan ekonomi syariah dan industri halal dunia dari waktu ke waktu.
"Pameran ini menggabungkan konsep B to C dan B to B yang konfrehensif dan langsung menyentuh segala aspek kehidupan muslim," tuturnya dalam keterangan resminya, Senin (26/8).
Berdasarkan Data Global Islamic Economy Report, nilai aset keuangan syariah global pada tahun 2016 mencapai US$ 2,2 triliun, tumbuh 10% dari 2015 yang sebesar US$ 2 triliun dan diperkirakan akan bertambah menjadi US$ 3,8 triliun pada 2022.
Menurut Lia, tren halal juga semakin berkembang setelah sejumlah negara dari Organisation of Islamic Cooperation (OIC) memfokuskan diri untuk pengembangan pasar produk halal di sektor kosmetik, makanan, pakaian, pendidikan, properti hingga pariwisata.
"Kami berharap Insya Allah, Indonesia Muslim Lifefest dapat menjadi ajang berbagai lini bisnis syariah berkumpul untuk bersama dan memajukan industri syariah Indonesia dan bisa menjadi trend setter pameran industri halal di Indonesia,” kata Lia.
Senada disampaikan Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Surtanas Marpaung yang menyambut baik event tersebut. Dia berpandangan acara tersebut tidak hanya bisa sebagai wadah edukasi, tetapi juga sosialisasi umat Islam agar mengenali kembali esensi dari konsep halal tersebut.
"KPMI berupaya merespon semua insiatif dan juga mengkaji kasus-kasus muamalah kontemporer, seperti fintech syariah, properti syariah, kebab syariah, dan koperasi syariah. Belum lagi soal produk keuangan kontemporer seperti GoPay, OVO, e-money yang ditinjau dari aspek syariah sehingga umat tidak bingung," ujarnya.