Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taiwan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Invasi China

Militer Taiwan mengumumkan akan menggelar serangkaian latihan militer berskala besar tahun 2019 untuk melawan ancaman China yang mulai menggunakan kekuatan militer untuk mengusai pulau itu.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (nomor 2 darikanan) berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (nomor 2 darikanan) berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Militer Taiwan mengumumkan akan menggelar serangkaian latihan militer berskala besar tahun 2019 untuk melawan ancaman China yang mulai menggunakan kekuatan militer untuk mengusai pulau itu.

Latihan militer  tahun 2019 digelar secara rutin dan dirancang berdasarkan taktik yang baru diadopsi untuk mempertahankan diri terhadap kemungkinan invasi China", menurut kantor berita resmi Central News Agency sebagamana mengutip Kepala Perencanaan Kementerian Pertahanan Taiwan, Mayor Jenderal YehKuo-hui.

China mengklaim kedaulatan atas pulau yang otonom tersebut. Warga pulau itu memisahkan diri dari daratan China pada saat terjadi perang saudara pada tahun 1949.

Presiden China Xi Jinping memperbarui ancamannya terhadap pulau itu dalam pesannya pada 2 Januari lalu.

Dia mengatakan bahwa China berhak untuk melawan campur tangan oleh pasukan pasukan asing atas apa yang dia sebut sejumlah kecil separatis Taiwan.

Meskipun Xi tidak menyebut nama Amerika Serikat, Washington adalah pemasok utama persenjataan ke pulau itu dan secara hukum terikat untuk menanggapi ancaman terhadap Taiwan seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (21/8/2019).

Dengan tiga juta anggota angkatan bersenjata dan anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia sebesar US$ 173miliar, China memiliki keunggulan militer yang luar biasa atas Taiwan.

Xi telah meningkatkan ancaman militer untuk menekan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang ingin memerdekakan diri.

Tsai menanggapi pidato Xi dengan menolak tuntutan untuk penyatuan antara kedua belah pihak dengan mengatakan, "China harus menghadapi kenyataan keberadaan Taiwan."

Taiwan memiliki kekuatan yang jauh lebih kecil namun punya teknologi canggih untuk menahan serangan China sampai bantuan dari luar datang.

Dalam beberapa tahun terakhir, strategi Taiwan telah berkembang dari mengalahkan pasukan pendaratan China menjadi memukul mundur invasi udara dan laut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper