Bisnis.com, JAKARTA - Para pengguna jasa transportasi di Hong Kong hari ini terlantar akibat para pemrotes pro-demokrasi melancarkan aksi mogok di seluruh kota untuk meningkatkan tekanan kepada para pemimpin saah satu pusat keuangan dunia tersebut.
Para aktivis turun ke stasiun utama Mass Transit Railway (MTR) saat jam sibuk pagi ini.
Mereka dengan sengaja mengganjal pintu kereta agara tiak berangkat. Akibatnya, antrean panjang terjadi di stasiun dan memicu bentrokan sesekali antara para komuter yang marah dan pengunjuk rasa.
Operator kereta api MTR Corp mengumumkan penangguhan layanan keret di kawasan perbelanjaan yang ramai di Causeway Bay dan Quarry Bay di pulau Hong Kong. Layanan dari Kowloon Tong ke stasiun yang dekat dengan perbatasan dengan China daratan juga terganggu, menurut media Hong Kong seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (5/8/2019).
Menurut akun Twitter tidak resmi yang dijalankan oleh karyawan MTR, pada pukul 8.06 pagi waktu setempat terjadi gangguan layanan atau tertunda di Jalur Kwun Tong, Jalur Tsuen Wan, Jalur Kereta Timur dan Jalur Kereta Barat. Penundaan juga dilaporkan terjadi di Jalur Tung Chung.
Seorang pengguna Twitter, Karen Zhang, mengirim video puluhan pengunjuk rasa bertopeng yang tengah menghalangi pintu kereta di stasiun Lai King.
Menurut South China Morning Post (SCMP), pintu MTR diblokir oleh pengunjuk rasa di stasiun Fortress Hill.
Sementara itu, lebih dari 200 penerbangan dibatalkan di bandara Hong Kong karena khawatir terjadi gangguan. Otoritas bandara mengingatkan penumpang untuk mengecek perkembangan terbaru keberangkatan mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (4/8/2019) malam, pemerintah Hong Kong memperingatkan orang-orang agar tidak bergabung dengan aksi mogok. Pemerintah menyatakan aksi mogok dapat lebih jauh menghambat ekonomi kota yang sudah terganggu.