Bisnis.com, JAKARTA- Sudah lebih dari 10 tahun, Hotel Borobudur yang terletak di kawasan Lapangan Banteng ini mengembangkan konsep Eco Hotel yang ramah lingkungan.
Bahkan hotel dengan luas 9,4 hektar ini pernah meraih penghargaan Asean Green Hotel Awards 2014-2016 yang menjadikannya sebagai salah satu hotel terhijau se-Asia Tenggara serta menduduki peringkat pertama 10 green hotel di Indonesia pada National Green Hotel Award 2013.
Tak heran karena 60% dari areal hotel seluas 9,4 hektar ini, didominasi dengan ruang terbuka hijau yang asri dan begitu sejuk.
Issafyanto Syah, Eco Hotel and Food Safety Manager Hotel Borobudur mengatakan untuk menambah nuansa asri dan alami, management hotel sengaja menyediakan beberapa titik yang dikhususkan untuk memberi makan burung sehingga burung-burung tersebut akan datang ke areal tamannya yang menambah kesan alami.
“Kami juga membuat rumah kupu-kupu sebagai tempat penangkaran kupu-kupu yang kemudian akan diterbangkan di taman, serta kolam ikan. Awalnya dibantu tenaga ahli, sekarang sudah ada tim sendiri yang mengembangbiakkannya,” ujarnya.
Untuk menyirami areal taman dan ruang terbuka yang begitu luas Hotel Borobudur melakukan water recycling dengan memanfaatkan limbah air untuk kemudian didaur ulang dan digunakan kembali. Saat ini, hotel bintang 5 tersebut mampu menghasilkan 400 meter kubik air per hari dari sebelumnya sekitar 300 meter kubik.
Sementara itu, untuk menghemat penggunaan air di kamar hotel, pihak management menggunakan flush water saving yang mampu menghasilkan tekanan air lebih kencang dengan penggunaan air yang lebih sedikit.
“Water recycling hanya digunakan untuk menyiram tanaman dan flushing toilet meski sebetulnya sudah memenuhi standard kebersihan air tapi untuk kamar tamu kami tetap menggunakan air PAM,” tuturnya.
Selain air, Hotel Borobudur juga telah menggunakan televisi dan lampu LED yang lebih ramah lingkungan untuk mengehamt energi listrik. Sebetulnya, pihak management pernah mencoba memanfaatkan solar cell atau tenaga surya, tetapi tidak efektif karena hanya sinar maksimalnya hanya sekitar 3 jam.
Kurangi Sampah Plastik
Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, Hotel Borobudur menggunakan sedotan dari kertas yang telah dimulai pada awal tahun ini. Sementara itu, untuk menghindari penggunaan botol plastik, pihak management menyediakan dispenser di sejumlah ruangan sehingga para karyawan harus membawa tumbler sendiri.
“Kami juga sedang mengusahakan untuk mengkampanyekan hari tanpa plastic dimulai dari kantin. Serta tengah menyusun program agar karyawan membawa tumbler sendiri. Program ini terbantu juga dengan tenaga Sanitarian,” ucapnya.
Issaf mengatakan bahwa pihaknya juga sedang membuat desain tempat sampah yang menarik untuk memisahkan antara sampah kering dan sampah basah yang nantinya akan diletakkan di kamar tamu.
Komitmen perusahaan untuk menjaga lingkungan juga terlihat dari proses pengelolaan sampah makanan dengan menggunakan system composting yang bisa digunakan menjadi pupuk bagi tanaman. Selain itu, menggandeng pihak ketiga untuk membuang dan mengelola sisa makanan tersebut.
“Sampah makanan yang diambil tersebut benar-benar kami mintai laporan dan pertanggungjawabannya digunakan untuk apa, jangan sampai sampah dari Hotel Borobudur menimbulkan masalah sampah di luar. Kami juga menerapkan less waste food agar jumlah makanan yang terbuang juga tidak banyak,” ujarnya.
Hotel Borobudur tampaknya benar-benar memperhatikan kelestasian alam, bahkan untuk penggunaan sabun cuci dan laundry pun mereka memakai yang sudah ecolabel sehingga limbah yang terbuang tidak merusak alam.
“Investasinya memang tidak sedikit tetapi ini sudah menjadi komitmen dari owner dan perusahaan untuk benar-benar menjaga lingkungan sehingga hal-hal terkecil pun akan sangat diperhatikan. Tujuannya tentu saja untuk kenyamanan para tamu hotel,” tutupnya.