Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Khawatir Ketegangan Jepang-Korsel Memburuk

Amerika Serikat khawatir bahwa ketegangan perdagangan dan diplomatik antara Korea Selatan dan Jepang memburuk dan mendesak kedua belah pihak untuk mempertimbangkan perjanjian guna memberikan lebih banyak waktu untuk perundingan, ungkap seorang pejabat senior pemerintah AS, Kamis (1/8/2019).
Bendera Korea Selatan dan Jepang./Reuters-Toru Hanai
Bendera Korea Selatan dan Jepang./Reuters-Toru Hanai

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat khawatir bahwa ketegangan perdagangan dan diplomatik antara Korea Selatan dan Jepang memburuk dan mendesak kedua belah pihak untuk mempertimbangkan perjanjian guna memberikan lebih banyak waktu untuk perundingan, ungkap seorang pejabat senior pemerintah AS, Kamis (1/8/2019).

Komentar tersebut diungkapkan sehari sebelum Jepang dapat menindaklanjuti ancaman untuk memangkas pengaturan perdagangan preferensial di bidang teknologi dengan Korea Selatan. Hubungan antara kedua sekutu AS ini telah tenggelam ke titik terendah sejak normalisasi hubungan bilateral tahun 1965 silam.

AS belum diminta untuk menengahi perselisihan itu, tetapi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan bertemu dengan para menteri luar negeri dari masing-masing negara pada KTT di Bangkok pekan ini. Penasihat keamanan nasional untuk Presiden Donald Trump, John Bolton, juga baru-baru ini berada di Tokyo dan Seoul.

Pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa AS khawatir Korea akan mengambil langkah-langkah yang mendorong sentimen anti-Jepang.

“Jepang percaya bahwa sebagian tindakan Korsel memiliki efek yang merusak kepercayaan kedua negara, kepercayaan pada dasar hubungan itu, dan juga tampaknya ditujukan atau bahkan diperhitungkan sebagai upaya membangkitkan sentimen anti-Jepang di Korese," kata pejabat itu, seperti dikutip Reuters.

Situasi tersebut dapat memburuk jika aset-aset beku perusahaan Jepang di Korsel dilikuidasi untuk menyelesaikan putusan pengadilan guna membayar kompensasi kepada warga Korsel yang mengalami kerja paksa di pabrik-pabrik Jepang selama pendudukan di semenanjung Korea dari tahun 1910 sampai 1945.

Jepang mengatakan masalah kompensasi untuk tindakan perangnya telah diselesaikan oleh perjanjian 1965 dan mereka ingin Korsel mencari arbitrase internasional untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

AS juga khawatir bahwa Jepang akan menindaklanjuti ancamannya untuk menjatuhkan mencabut Korsel dari daftar putih negara-negara yang menikmati pembatasan minimum pada perdagangan bahan-bahan teknologi tinggi.

"Kemunduran dalam hubungan perdagangan Koresel dan Jepang dapat memiliki dampak negatif bagi kedua ekonomi keduanya dan negara lain jika menuju ke arah negatif," kata pejabat itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper