Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tuding AS di Balik Unjuk Rasa di Hong Kong

Beijing meminta pejabat AS untuk menarik campur tangan dari wilayah semiotonomi itu.
Polisi antihuruhara bentrok dengan demonstran antiekstradisi setelah pawai menyerukan reformasi demokratis di Hong Kong, China 21 Juli 2019./Reuters
Polisi antihuruhara bentrok dengan demonstran antiekstradisi setelah pawai menyerukan reformasi demokratis di Hong Kong, China 21 Juli 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China menuding pejabat Amerika Serikat berada di balik aksi protes brutal di Hong Kong.

Beijing meminta pejabat AS untuk menarik campur tangan dari wilayah semiotonomi itu.

“Juru bicara Kemenlu Cina, Hua Chunying, mengeluarkan pernyataan itu dalam jumpa pers di Beijing saat ditanya mengenai protes di Hong Kong,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa (23/7/2019).

Belakangannya ini terjadi eskalasi kekerasan dalam unjuk rasa di Hong Kong untuk menolak amandemen undang-undang Ekstradisi.


Pengunjuk rasa juga melakukan vandalisme terhadap kantor perwakilan China di Hong Kong dengan melempari gedung kantor itu dengan batu dan telur.

SCMP melansir sebagian pengunjuk rasa juga mencoret-coret dinding kantor perwakilan China, yang membuat perwakilan pemerintah China mendesak pemerintah Hong Kong mengadili para perusuh.

Aksi kekerasan juga terjadi di distrik Yuen Loong, yang terjadi pada Ahad sore kemarin. Sekelompok orang berpakaian putih dengan masker wajah memukuli warga yang berada di stasiun kereta.

Sekelompok preman ini diduga berasal dari kelompok triad atau preman di China.

Mereka mencari warga yang mengenakan pakaian atau kaos hitam dan baru saja mengikuti unjuk rasa anti-pemerintah. Rekaman video juga menunjukkan sekelompok pria berkaos putih ini meninggalkan distrik Yuen Long dengan mengendarai mobil berpelat nomor China daratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper