Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral akan berhati-hati memantau risiko penurunan pertumbuhan ekonomi AS dan akan mengambil tindakan tepat untuk mempertahankan ekspansi.
"Ketidakpastian tentang prospek ini telah meningkat, khususnya mengenai perkembangan perdagangan dan pertumbuhan global," kata Powell pada audiensi makan malam di Bank of France di Paris, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (17/7/2019).
Dia merujuk pada skenario dasar The Fed yang meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi AS tetap solid. Powell juga menyampaikan bahwa pertemuan FOMC bulan lalu telah mendiskusikan kekhawatiran tentang target inflasi 2% yang belum juga tercapai.
Pernyataan Powell tersebut sangat mirip dengan testimoni yang dia sampaikan di hadapan anggota parlemen AS, mendukung wacana pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC pada akhir bulan ini di tengah kebijakan dagang Presiden Trump dan perlambatan pertumbuhan global.
Saham AS sebelumnya berhasil mengurangi kerugian pasca pernyataan Powell, tetapi kembali merosot setelah Trump menyatakan bahwa dia bisa menaikkan tarif lebih tinggi kepada China.
Pada hari yang sama, para traders bereaksi terhadap data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan serta komentar Trump tentang ketegangan perdagangan dengan China.
Tresuri AS bertenor 10 tahun diperdagangkan dengan imbal hasil sekitar 2,11% pada pukul 16:30, waktu New York, turun dari 2,14% tak lama sebelum pidato Powell dirilis.
Baca Juga
Sebagian besar investor berharap suku bunga The Fed akan dipangkas pada kisaran seperempat poin pada pertemuan FOMC 30-31 Juli, sesuai dengan perkiraan pada suku bunga berjangka.
Beberapa dari para investor juga mendorong bank sentral untuk memangkas suku bunga lebih agresif ke titik setengah poin.
Mengacu pada fed fund futures dan FedWatch CME, pasar memperkirakan kemungkinan akan ada dua pemotongan lagi pada akhir 2019 atau awal 2020.
Powell tidak merinci sebesar apa kebijakan akan dilonggarkan, pernyataannya juga menandakan nada positif tentang pertumbuhan ekonomi, khususnya di pasar tenaga kerja dan tingkat pengangguran mendekati level terendah dalam 50 tahun.
Dia mencatat kelemahan dalam manufaktur dan investasi bisnis terhadap beberapa peningkatan dalam pengeluaran konsumen.
Selain itu, Powell juga menyampaikan pengaruh tindakan dari bank sentral lain terhadap kebijakan AS.
"Kita telah melihat bagaimana kebijakan moneter di satu negara dapat memengaruhi kondisi ekonomi dan keuangan di negara lain melalui pasar keuangan, perdagangan, dan kepercayaan pasar. Mengejar mandat domestik di dunia baru ini mengharuskan kita memahami dampak dari interkoneksi ini dan memasukkannya ke dalam penyusunan kebijakan, ” katanya.