Bisnis.com, JAKARTA--Inggris tidak berniat mengawal setiap kapal dagang berbendera Inggris melalui Selat Hormuz, meski kapal tankernya sempat diganggu oleh kapal Garda Revolusi Islam Iran, ujar seorang sumber keamanan seperti dikutip Reuters, Jumat (12/7/2019).
Sumber itu mengatakan pemerintah Inggris akan tegas dalam membela kepentingan maritimnya di Teluk, tetapi tidak ingin meningkatkan situasi ketegangan dengan Iran.
Tepat seminggu setelah Inggris menangkap sebuah kapal tanker Iran di Selat Gibraltar, Inggris menyatakan kapal tanker British Heritage yang dioperasikan oleh perusahaan minyak BP (BP.L) telah didekati lima unit kapal Garda Revolusi Islam Iran di Selat Hormuz. Kapal Iran tersebut menyuruhnya mengubah arah dan berhenti di perairan teritorial Iran terdekat.
Pada suatu hari tertentu, sekitar 15 hingga 30 kapal berbendera besar Inggris melakukan perjalanan melalui Teluk, dengan hingga tiga melewati Selat Hormuz. Inggris memiliki HMS Montrose dan empat kapal penanggulangan ranjau di Teluk.
Saat peristiwa itu berlangsung pada Rabu (10/7/2019), sebuah pesawat terbang Amerika Serikat (AS) dikatakan tampak mengudara dan merekamnya.
Kapal tanker, yang dioperasikan oleh raksasa minyak BP tersebut diketahui mampu mengangkut sekitar 1 juta barel minyak.
Beruntung, sebuah kapal Angkatan Laut Inggris, HMS Montrose, yang sedang berlayar di perairan itu mengarahkan senjata dan memperingatkan kapal-kapal Iran tersebut untuk mundur.
Dengan meningkatnya ketegangan di wilayah itu, Inggris menaikkan tingkat keamanan kapalnya menjadi level 3 atau kritis untuk kapal berbendera Inggris di perairan Iran.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah menepis tuduhan bahwa Iran telah mencoba untuk memblokir kapal tersebut.