Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengisyaratkan bakal memilih menteri milenial atau anak muda dalam kabinet 2019-2024. Beberapa nama pun bermunculan digadang-gadang layak masuk ke pemerintahan.
Berikut daftar beberapa nama anak muda yang muncul:
1. Nadiem Makarim
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta W Kamdani mengusulkan nama pendiri sekaligus CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek, Nadiem Makarim menjadi menteri di kabinet Jokowi.
Shinta menilai, Nadiem dianggap cocok karena memiliki portofolio yang cukup mumpuni.
"Jadi kami tidak hanya melihat dari segi usia, namun juga rekam jejak dan kompetensinya dia. Kalau itu bisa datang dari milenial, alangkah sangat baiknya," kata Shinta di Hotel Millenium Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).
Nadiem merupakan pengusaha muda yang sukses. Dia memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di salah satu perusahaan asing pada 2006.
Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.
Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.
Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
2. Bahlil Lahadalia
Selain Nadiem, Shinta W Kamdani juga menyebut nama Bahlil Lahadalia cocok masuk dalam kabinet sebagai bagian dari menteri muda.
Apalagi, kata Shinta, Presiden Jokowi sempat menyebut nama Bahlil sebagai calon kuat. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi tersebut juga dinilai memiliki kompetensi.
Shinta pun menyebut, calon-calon menteri muda itu harus memiliki rekam jejak terkait keahlian yang sudah terbukti. Dia menyebut, apalagi saat ini banyak anak muda yang berkecimpung di sektor industri kreatif dan digital dan juga pendidikan.
Dia melihat dua sektor ini butuh anak muda yang memiliki jiwa reformis dan dinamis.
Saat memenuhi undangan buka bersama dengan pengurus Hipmi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Minggu, 26 Mei 2019 lalu, Jokowi sempat menyinggung figur Bahlil yang cocok untuk menjadi menteri.
"Saya lihat-lihat adinda Bahlil cocok jadi menteri. Dilihat dari samping, dilihat dari atas sampai bawah, cocok jadi menteri pinter membawa suasana," kata Jokowi.
Bahlil merupakan pengusaha sukses yang memulai karir dari bawah. Pria yang besar di Papua ini pernah menjadi sopir angkot hingga kemudian bisa membuka usaha sendiri. Ketika kuliah, Bahlil aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sampai menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat.
Kini, Bahlil berada di tampuk kepemimpinan Hipmi. Saat kampanye Pilpres 2019, Bahlil pun mengambil bagian sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda di Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf Amin.
3. Prananda Paloh
Dari parpol, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johny Gerald Plate menyebut salah satu nama yang berpotensi adalah anak dari bosnya, Surya Paloh yakni Prananda Paloh. Anak Ketua Umum Partai Nasdem itu kini juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Meski begitu, Johny mengklaim partainya tidak dalam kapasitas mengajukan atau menyodorkan calon menteri. Dia mengatakan Nasdem menyerahkan pembentukan kabinet kepada Presiden Joko Widodo.
"Kalau ditanya tokoh muda ya itu tadi tokoh muda. Tapi kami tidak mencalonkan, Presiden nanti yang mengambil tokoh-tokohnya," kata Johny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).