Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabinet Jokowi-Ma'ruf : PDIP Tak Ingin Paksakan Kadernya Jadi Menteri

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan tidak ingin memaksakan agar kadernya masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), berjalan bersama usai pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5/19)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), berjalan bersama usai pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5/19)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan tidak ingin memaksakan agar kadernya masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Utut Adianto mengatakan yang dibutuhkan ke depan adalah pemerintah memenuhi janji kampanyenya.

"Kalau buat partai, menempatkan kader adalah keberhasilan. Namun kita jangan sampai memaksakan karena kita butuh pemerintah yang bisa memenuhi janji kampanyenya," kata Utut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Utut mengatakan orang yang paling tahu kebutuhan menteri adalah Presiden terpilih Jokowi dan PDIP menyiapkan kader terbaiknya untuk menempati posisi menteri.

Namun Utut menekankan yang diutamakan adalah kader yang memiliki kemampuan mengeksekusi sebuah kebijakan, bukan hanya kemampuan berbicara.

"Kalau melihat teman-teman PKB ancer-ancernya 10 menteri, nanti biar Bu Megawati bicara khusus dengan Pak Jokowi," ujar Utut.

Selain itu menurut Utut, PDIP belum membuat kajian pos-pos kementerian mana saja yang ke depannya harus ditempati kadernya.

Utut menjelaskan dirinya membedakan ada pos-pos menteri yang menguatkan elektoral bagi partai dan secara ideologi partai membantu rakyat.

"[Bagi] PDIP partai bukan hanya sebagai alat untuk memperoleh elektoral setinggi-tingginya namun partai kalau bisa soal kesejahteraan masyarakat," kata Utut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper