Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT G20 Jepang: Trump Sarapan dengan Mohammed bin Salman

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan akan bersantap pagi dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sebelum mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (kanan) di Gedung Putih, Washington, DC, AS, Selasa (20/3)./Reuters-Jonathan Ernst
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (kanan) di Gedung Putih, Washington, DC, AS, Selasa (20/3)./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan akan bersantap pagi dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sebelum mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.

Trump akan sarapan dengan sang pangeran pada Sabtu (29/6/2019) pukul 08.15 pagi waktu Osaka, sebelum bertemu Xi Jinping pada pukul 11.30 pagi. Rencana ini dikemukakan oleh Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley, seperti diberitakan Bloomberg.

Tatap muka Trump dengan kedua pemimpin besar tersebut diperkirakan akan menjadi yang paling dinanti oleh dunia dalam KTT G20, Osaka, Jepang, yang dihelat 28-29 Juni.

Hubungan Arab Saudi dengan Washington telah bercerai-berai akibat kasus pembunuhan kolumnis terpandang Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi, Turki, pada Oktober 2018, dan perang di Yaman, yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Sikap Trump yang cenderung 'lembek' terhadap sekutunya di Timur Tengah itu pun menarik respons keras dari dalam negeri.

Para anggota parlemen AS telah berusaha untuk memblokir rencana penjualan senjata ke Saudi, meskipun Trump sejauh ini menghalangi langkah tersebut.

Sementara itu, pertemuan Trump dan Xi Jinping merupakan titik balik penting bagi pembicaraan perdagangan AS dengan China yang berulang kali berakhir buntu.

Perundingan antara kedua belah pihak terakhir menemui jalan buntu pada Mei setelah AS menuding Beijing mengingkari ketentuan-ketentuan kesepakatan yang ditetapkan sebelumnya.

Pada Rabu (26/6/2019), Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan AS dengan besaran yang substansial terhadap barang-barang asal China jika tidak ada kemajuan soal kesepakatan perdagangan dalam pertemuan nanti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper