Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, Suhu Yogyakarta Bisa Berada di Angka 18 Celsius

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengingatkan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta akan merasakan udara yang lebih dingin pada malam hingga pagi hari dan bisa mencapai 18 derajat Celcius.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SLEMAN - Udara yang lebih dingin diperkirkan dapat terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengingatkan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta akan merasakan udara yang lebih dingin pada malam hingga pagi hari dan bisa mencapai 18 derajat Celcius.

"Ada beberapa faktor penyebab suhu dingin yang dirasakan masyarakat, di antaranya pada musim kemarau didominasi langit cerah dan tidak ada tutupan awan," kata Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa di Sleman, Jumat (21/6/2019).

Menurut Sigit kondisi ini mengakibatkan pelepasan radiasi panas dari bumi ke atmosfer pada malam hari tanpa ada halangan, sehingga pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan dan langsung terbuang dan hilang ke angkasa.

"Ini mengakibatkan suhu udara di permukaan bumi cepat mendingin," katanya.

Sigit mengatakan, faktor kedua yakni pada bulan Juni benua Australia mengalami musim dingin, embusan angin dari Australia ke Asia yang melewati Jawa berpengaruh terhadap penurunan suhu udara.

"Hal itu disebut Monsoon Dingin Australia atau pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering ke Asia dan melawati Indonesia," kata Sigit.

Kemudian faktor ketiga yakni pada bulan Juni posisi matahari dalam gerak semu tahunan berada hampir di garis balik utara atau 23.5 LU.

Hal ini berdampak pada menurunnya intensitas radiasi matahari yang diterima wilayah Indonesia bagian selatan. Ditambah lagi kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.

"Interaksi beberapa faktor inilah yang menyebabkan suhu yang kita rasakan dalam beberapa hari ini terasa lebih dingin," kata Sigit.

Sigit mengatakan, dari pantauan lima hari terakhir, pihaknya mencatat suhu wilayah Yogyakarta berkisar antara 18-20 derajat Celsius.

"Suhu dingin ini kami prediksikan berlangsung hingga Agustus, paling dingin pada 17 Juni lalu dengan suhu mencapai 19 derjat Celcius," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan, dengan cuaca dingin ini masyarakat diimbau agar waspada. Masyarakat dimungkinkan mengalami gangguan kesehatan seperti asthma bronchiale, radang sendi atau arthritis.

"Usia yang rentan terserang, yang memang ada riwayat asma semua usia. Kalau untuk radang sendi umumnya pada usia dewasa dan ada bakat arthritis, misal kadar asam urat tinggi," kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper