Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Serangan Kapal Tanker, AS Akan Kirim 1.000 Pasukan ke Timur Tengah

Pemerintah Amerika Serikat akan mengirim sekitar 1.000 pasukan Amerika ke Timur Tengah karena ketegangan antara AS dan Iran terus meningkat.
Kapal tanker MT Pisces/Kemenhub
Kapal tanker MT Pisces/Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat akan mengirim sekitar 1.000 pasukan Amerika ke Timur Tengah karena ketegangan antara AS dan Iran terus meningkat.

"Saya telah memberi otorisasi kepada sekitar 1.000 pasukan tambahan untuk tujuan pertahanan guna mengatasi ancaman udara, laut, dan darat di Timur Tengah," ungkap Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan dalam sebuah pernyataan, Senin (17/6/2019), seperti dikutip Bloomberg.

Shanahan tidak memberikan perincian tentang di mana pasukan akan dikerahkan atau apa misi mereka.

AS menuduh Iran berada di balik serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman pekan lalu. Namun, pemerintah Teheran telah membantah keterlibatan dalam serangan tersebut.

Shanahan mengatakan, serangan Iran baru-baru ini memvalidasi intelijen yang andal dan kredibel yang diterima atas perilaku pasukan Iran dan kelompok-kelompok proksi yang mengancam personel dan kepentingan AS di seluruh kawasan," kata Shanahan.

“Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Iran. Tindakan hari ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan personel militer kami yang bekerja di seluruh wilayah dan untuk melindungi kepentingan nasional kami,” tambahnya.

Sebelumnya, Pentagon merilis foto-foto baru dan jadwal yang disebut mendukung tuduhan AS bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan di Teluk Oman.

Presiden Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa "Iran melakukannya," dan pejabat AS mengatakan "hampir pasti" bahwa Teheran berada di balik serangan itu.

Seorang ahli bahan peledak Angkatan Laut, yang bukan bagian dari investigasi AS, mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun peledak hanya merusak kapal tanker Kokuka Berani, ia tidak dapat menyimpulkan apa yang ingin dicapai penyerang.

"Iran bertanggung jawab atas serangan berdasarkan bukti video dan sumber daya serta keahlihan yang diperlukan untuk dengan cepat menghapus ranjau limpet yang tidak meledak," menurut sebuah pernyataan yang menyertai foto-foto itu.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah menyerukan penyelidikan independen atas serangan-serangan.

"Sangat penting untuk mengetahui kebenarannya,” ungkap Guterres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper