Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikeluarkan dari GSP, India Naikkan Tarif Impor atas 28 Produk AS

Kenaikan tarif impor berlaku efektif mulai Minggu (16/6/2019).
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT Asean di Manila, Filipina, Senin (13/11/2017)./Reuters-Jonathan Ernst
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT Asean di Manila, Filipina, Senin (13/11/2017)./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA -- India akan menerapkan kenaikan tarif impor atas 28 produk dari AS sebagai bentuk balasan atas kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
 
Kenaikan tarif terhadap produk-produk seperti almond, apel, dan kacang kenari itu diberlakukan mulai Minggu (16/6/2019). Kebijakan ini merupakan langkah balasan atas keputusan AS mengeluarkan India dari Generalized System of Preferences (GSP), sebuah skema yang memungkinkan negara-negara tertentu mendapatkan pemotongan bea masuk impor terhadap produk ekspor negara penerima.

GSP ditujukan bagi negara-negara berkembang. Indonesia juga termasuk sebagai penerima manfaat GSP.
 
Selama ini, India adalah negara dengan penerima GSP terbesar. Adapun nilai perdagangan India-AS tercatat sebesar US$142,1 miliar pada 2018.
 
Reuters melansir Minggu (16/6), pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan bahwa pencabutan itu merupakan hal yang disayangkan dan berkomitmen untuk menjaga kepentingan nasionalnya.
 
Menurut data Departemen Pertanian AS, pada 2018, India merupakan pembeli terbesar untuk almond dari AS dengan nilai impor US$543 juta dan pembeli terbesar kedua apel AS dengan nilai impor US$156 juta.
 
India sebenarnya telah mengeluarkan keputusan untuk menaikkan tarif impor hingga 120 persen pada Juni 2018, untuk sejumlah produk AS setelah Trump menolak mengecualikan negara tersebut dari kenaikan tarif impor baja dan aluminium. Tetapi, kebijakan itu ditunda seiring dengan berjalannya negosiasi dagang antara kedua negara.
 
Modi dan Trump dijadwalkan bertemu di sela-sela KTT G20 di Jepang pada 28-29 Juni 2019. 
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo juga diagendakan mengunjungi India pada bulan ini. Dia telah menyampaikan bahwa AS terbuka untuk menggelar dialog terkait penyelesaian sengketa dagang dengan negara Asia Selatan itu, melalui akses yang lebih besar bagi perusahaan-perusahaan AS di India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper