Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 14 JUNI: Mengatasi Persoalan Masa Tua, Saham Emerging Market Kian Mahal

Berita mengenai laporan terbaru dari World Economic Forum mengenai sistem pensiun serta saham emerging market yang kian mahal menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (14/6/2019).
World Economic Forum/Istimewa
World Economic Forum/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai laporan terbaru dari World Economic Forum mengenai sistem pensiun serta saham emerging market yang kian mahal menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (14/6/2019).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

Mengatasi Persoalan Masa Tua. Laporan terbaru World Economic Forum (WEF) pun menunjukkan bahwa sistem pensiun di seluruh dunia menghadapi masalah yang sama, yakni kesenjangan tabungan pensiun dengan peningkatan usia harapan hidup tidak berbanding lurus. (Bisnis Indonesia)

Saham Emerging Market Kian Mahal. Para manajer keuangan makin dibuat pusing dengan kondisi pasar akhir-akhir ini. Pasalnya, di tengah kesulitan tersebut saham emerging market (EM) tercatat underperform, tetapi menjadi makin mahal dari sisi harga saham. (Bisnis Indonesia)

Pemerintah China Siapkan Stimulus Baru. Pemerintah China mengirimkan sinyal untuk segera merilis beberapa kebijakan baru dalam rangka mendorong pertumbuhan di tengah tekanan dari perang dagang dengan Amerika Serikat. (Bisnis Indonesia)

Situasi Kembali Kondusif. Situasi di Hong Kong pada Kamis (13/6) relatif lebih kondusif dibanding sehari sebelumnya. Pada Rabu, aksi demonstrasi berakhir ricuh menimbulkan kerusuhan antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian setempat. (Kontan)

Putin Menyerang Trump. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, hubungan di antara Moskow dan Washington semakin memburuk. Hal itu ia katakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis, (13/6). Penyebab memburuknya hubungan itu adalah kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan puluhan sanksi atas Rusia. (Kontan)

Protes RUU Ekstradisi di Hong Kong DIlanjutkan 16 Juni. Para pemimpin unjuk rasa di Hong Kong mengumumkan akan melanjutkan aksi protes massa berikutnya pada 16 Juni. Aksi protes lanjutan itu sebagai bagian peningkatan kampanye mereka untuk melawan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi China, selang satu har setelah polisi berusaha membubarkan mereka dari jalan-jalan dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. (Investor Daily)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper