Bisnis.com, JAKARTA - Huawei telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan telekomunikasi Rusia MTS untuk mengembangkan teknologi 5G di Rusia.
Kesepakatan itu dicapai ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping memulai kunjungan 3 hari ke Rusia.
"[Kesepakatan itu akan melihat] pengembangan teknologi 5G dan peluncuran percontohan jaringan generasi kelima pada 2019 dan 2020," kata MTS dalam sebuah pernyataan yang dikutip BBC, Kamis (6/6/2019).
Kesepakatan itu juga sedikit memberi bantuan kepada Huawei yang telah mendapat perhatian internasional dalam beberapa bulan terakhir. Huawei telah menjadi bagian sentral dari perebutan kekuasaan AS-Cina yang dimulai dalam perdagangan, dan sekarang di sektor teknologi.
AS telah mendorong sekutunya untuk memblokir Huawei dengan mengatakan pemerintah China dapat menggunakan produknya untuk mengawasi negara lain.
Huawei telah menolak klaim ini dan mengatakan independen dari pemerintah.
Namun, beberapa negara termasuk Australia dan Selandia Baru telah memblokir Huawei dari memasok peralatan untuk jaringan seluler 5G.
Upaya Washington untuk memblokir Huawei meningkat pada bulan lalu ketika pemerintahan Trump menempatkan perusahaan itu di "daftar entitas" dan melarang perusahaan AS melakukan perdagangan dengan perusahaan kecuali mereka memiliki lisensi.
Hal ini akan merugikan Huawei, yang juga pembuat smartphone terbesar kedua di dunia, karena memeperoleh setengah dari cip yang digunakannya dari pemasok AS.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan AS dapat kehilangan pelanggan utama dan pengembangan 5G dapat menderita mengingat Huawei adalah pemain yang sangat penting dalam pengembangannya.
