Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 22 MEI: Investasi di China Tak Lagi Menarik, Singapura Revisi Prospek Ekonomi

Berita mengenai proyeksi penyerapan dana asing dalam pasar modal China serta SIngapura yang merevisi prospek ekonomi menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (22/5/2019).
Bisnis Indonesia/repro
Bisnis Indonesia/repro

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai proyeksi penyerapan dana asing dalam pasar modal China serta Singapura yang merevisi prospek ekonomi menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (22/5/2019).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

Investasi di China Tak Lagi Menarik. Proyeksi penyerapan dana asing sebesar US$200 miliar ke dalam pasar modal China tampaknya akan sedikit sulit seiring dengan melemahnya mata uang yuan. (Bisnis Indonesia)

Singapura Revisi Prospek Ekonomi. Perang dagang berkepanjangan serta pelemahan permintaan global mengaburkan prospek ekonomi Singapura yang sangat bergantung dengan ekspor. (Bisnis Indonesia)

Eksposisi Korut Diikuti 450 Perusahaan. Sebuah pameran perdagangan internasional yang diadakan di Korea Utara pekan ini kemungkinan akan menjadi eksposisi terbesar sepanjang sejarah dengan diramaikan oleh ratusan vendor China dan asing lainnya meskipun negara tersebut memiliki tekanan sanksi. (Bisnis Indonesia)

China Klaim Investasi Asing Masih Masuk. Kementerian Luar Negeri China mengklaim investor asing tetap tertarik berinvestasi di Negeri Tembok Raksasa. Meskipun negara tersebut tengah bersengketa dagang dengan Amerika Serikat (AS). (Kontan)

AS Cabut Sanksi ke Kanada. Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan dengan Kanada untuk mencabut tarif impor baja dan aluminium. Langkah ini bisa mengarah pada kesepakatan perdagangan baru di kawasan Amerika Utara. (Kontan)

The Fed: Risiko Utang Masih Moderat. Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan risiko utang dari sektor swasta Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian negara masih moderat walau nominalnya terus naik. (Investor Daily)

OECD Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Global 2019. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonmi negara-negara di dunia dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen pada tahun ini. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper