Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melancarkan komentar pedas terhadap China. Di bawah pengawasan Trump, Negeri Tirai Bambu disebut-sebutnya tidak akan menjadi negara adidaya dunia.
Kepada Fox News Channel, Trump terang-terangan mengutarakan rasa puasnya dengan perang dagang yang tengah berlangsung dengan China.
“Kami menerima miliaran dolar AS [dari pengenaan tarif impor untuk China]. China jelas tidak akan berjalan baik seperti kami [AS],” tutur Trump ketika ditanya tentang akhir perang dagang.
Komentar Trump mengisyaratkan bahwa dia tidak terburu-buru untuk kembali bernegosiasi dengan China setelah perundingan untuk mengakhiri konflik perdagangan antara kedua negara berakhir tanpa kesepakatan awal bulan ini.
Sejak itu, pemerintahan Trump telah menaikkan tarif terhadap barang-barang asal China dan membatasi akses Huawei Technologies Co. ke pasar AS.
Hal itu dilakukan dengan menempatkan raksasa telekomunikasi China tersebut beserta sejumlah afiliasinya dalam daftar hitam yang membatasi akses ke pemasok-pemasok utama Amerika.
“Ekonomi China tidak hebat saat ini, sedangkan ekonomi kami berjalan fantastis. Mereka mengejar kami, mereka bisa jadi lebih besar daripada kami,” ungkapnya.
“Jika Hillary Clinton menjadi presiden [AS], China kemungkinan akan menjadi ekonomi yang jauh lebih besar ketimbang kami pada akhir masa jabatannya. Tapi sekarang mendekati pun tidak,” sesumbar Trump.
Kepada Fox News, Trump juga mengungkapkan keyakinannya bahwa China ingin menggantikan Amerika sebagai negara adidaya di dunia.
“Dan itu tidak akan terjadi pada [di bawah pemerintahan] saya,” tegasnya, seperti dilansir Bloomberg. “Saya pikir itulah niat mereka. Kenapa tidak? Mereka adalah orang-orang yang sangat ambisius, mereka sangat cerdas.”