Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ungkap Alasan Naikkan Tarif, China Siap Membalas

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa para pemimpin China telah melanggar kesepakatan dalam negosiasi perdagangan yang diupayakannya sejauh ini. Itulah mengapa ia berencana menaikkan tarif terhadap impor China.
Perang dagang AS-China/istimewa
Perang dagang AS-China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa para pemimpin China telah melanggar kesepakatan dalam negosiasi perdagangan yang diupayakannya sejauh ini. Itulah mengapa ia berencana menaikkan tarif terhadap impor China.

“Mereka melanggar kesepakatan!” tegas Trump dalam suatu rally kampanye pada Rabu malam (8/5/2019) waktu setempat di Panama City Beach, Florida, sebagaimana diberitakan Bloomberg.

Trump mengetahui tim negosiasi perdagangan China yang dipimpin Wakil Perdana Menteri China, Liu He, akan berkunjung ke Washington untuk mengadakan perundingan lebih lanjut selama dua hari berikutnya.

“[Liu He] orang yang baik. Tetap saja mereka melanggar kesepakatan,” ulang Trump. “Tidak masalah menerima US$100 miliar per tahun dari tarif impor untuk Tiongkok, tanpa adanya kesepakatan perdagangan.”

Pemerintah AS telah menyatakan akan menaikkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar mulai Jumat (10/5) waktu setempat.

China dituding mengingkari ketentuan-ketentuan dalam draf kesepakatan perdagangan yang telah dianggap selesai oleh Gedung Putih.

Sementara itu, pemerintah China menyatakan akan mengambil tindakan balasan jika pemerintah AS menindaklanjuti langkah tersebut.

Sebelumnya pada Rabu (10/5), pemerintahan Trump sempat mengungkapkan optimisme soal prospek kesepakatan perdagangan setelah pihak Negeri Tirai Bambu mengindikasikan keinginan mereka untuk membuat kesepakatan dalam perundingan pekan ini.

“Kami memperoleh indikasi bahwa mereka ingin membuat kesepakatan, tim kami akan bertemu dengan tim mereka besok, kita lihat saja apa yang akan terjadi,” ujar juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders kepada wartawan.

Indeks S&P 500 pun merespons pernyataan Gedung Putih dengan membukukan kenaikan pertama pekan ini, karena pasar menemukan sedikit ketenangan, bahkan ketika Kementerian Perdagangan China memperingatkan akan membalas jika AS menindaklanjuti kenaikan tarif.

“Meningkatnya konflik perdagangan bukan demi kepentingan masyarakat baik di kedua negara maupun seluruh dunia. China sangat menyesalkan tindakan tersebut,” tutur pihak kementerian dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Kurang dari 36 jam sebelum kenaikan tarif mulai diberlakukan oleh pemerintah AS, para investor penuh harap cemas atas risiko bahwa perundingan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia itu dapat gagal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper