Kabar24.com, JAKARTA — Kepala Staf Presiden Moeldoko menyambut baik jika memang ada dua partai oposisi yang ingin merapat ke pemerintah.
Meski demikian, dia mengatakan apresiasi itu akan diikuti sejumlah pertimbangan karena sudah ada beberapa kelompok yang lebih dulu merapat ke pemerintah.
“Ya pasti menyambut baik tapi ada pertimbangan yang lain. Bagaimana dengan grup yang sudah berjuang sebelumnya. Pasti ada resistensi ada pertimbangan lain, dan seterusnya. Tapi sekali lagi perlu dicari jalan yang terbaik bagaimana membangun koalisi yang semua pihak menerima dan pemerintah menjadi sangat efektif,” ujarnya di kantornya, Kamis (2/5/2019).
Lebih lanjut, Moeldoko menambahkan pemerintahan yang efektif adalah dengan sebanyak mungkin memiliki koalisi. Tapi yang harus dipertimbangkan, tekannya, politik sangat dinamis sehingga perubahan berlangsung bisa dalam hitungan jam.
“Ya sebenarnya sudah diatas 60 [pendukung Jokowi] cukup, tapi kalau bisa 80 kenapa harus 60 sehingga semua hal yang jadi kebijakan lebih mudah di-endorse,” jelasnya.
Terkait dengan hal tersebut, dia juga sekaligus membenarkan kabar atas kedatangan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketika ditanya mengenai ada asumsi Jokowi merangkul Partai Demokrat melalui AHY, dia hanya menjewab singkat bahwa ada kemungkinan arahnya ke sana.
“Ya sepertinya yang terlihat seperti itu. Ya itu lah akhirnya mencari posisi yang terkuat,” tambahnya.
Sebelumnya, kabar Partai Amanat Nasional merapat ke kubu Jokowi semakin menguat ketika ada pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi saat pelantikan Gubernur Maluku, Rabu (24/4/2019).