Bisnis.com, JAKARTA - Sudah 55 persen lebih data pemindaian formulir C1 diunggah dan diolah Sistem Informasi Penghitungan atau Situng KPU RI.
Dari data yang masuk per Selasa (30/4/2019) pukul 13.45 WIB, suara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih di atas kandidat nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf mendapat 47.880.230 suara atau setara dengan 56,1 persen.
Pada waktu yang sama, Prabowo-Sandiaga meraup 37.460.603 suara yang sama dengan 43,9 persen. Angka itu muncul berdasarkan data dari 55,79 persen TPS yang masuk dan diolah Situng.
Selisih suara Jokowi dan Prabowo masih bisa berkurang atau bertambah lantaran masih banyak data dari daerah yang belum diolah Situng KPU RI.
Jokowi-Ma'ruf tercatat mendapat suara terbanyak dari Jawa Tengah. Mereka meraup 10.995.252 suara di sana, sesuai data yang masuk sementara ini.
Setelah Jawa Timur, 2 provinsi penyumbang suara terbanyak bagi kandidat nomor urut 01 adalah Jawa Timur (6.125.210) dan Jawa Barat (3.943.284)
Prabowo-Sandiaga meraih dukungan terbanyak dari Jawa Barat. Pada provinsi itu, kandidat nomor urut 02 ini mendapat 5.083.637 suara.
Prabowo-Sandiaga juga meraup suara banyak di Jawa Tengah (3.225.009) dan Jawa Timur (3.071.198).
KPU dalam disclaimer di laman Situng menyebutkan data yang ditampilkan untuk publik adalah apa adanya sesuai angka yang tertulis pada salinan formulir C1 yang diterima KPU Kabupaten/Kota dari KPPS.
"Apabila terdapat kekeliruan pengisian data pada formulir C1, dapat dilakukan perbaikan pada rapat pleno terbuka rekapitulasi di tingkat kecamatan," tulis KPU RI di lamannya.
Penjelasan yang sama juga disampaikan Ketua KPU RI Arief Budiman. Dia mempersilakan semua elemen masyarakat melaporkan dugaan kesalahan input data Situng ke lembaganya.
Saat ini Tim Relawan Teknologi Informasi Prabowo-Sandi mengaku sudah menemukan 9.440 kesalahan input di Situng KPU RI. Temuan itu diperoleh dari hasil verifikasi manual dalam tiga hari terakhir sejak 27 April 2019.
Koordinator Relawan IT Mustofa Nahrawardaya mengatakan bahwa tim telah meneliti 172.174 tempat pemungutan suara (TPS) dari 404.290 TPS yang sudah masuk ke situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari total data TPS yang sudah diverifikasi ditemukan error sebanyak 6 persen.
"Lapor ke kami mana datanya. Laporkan saja ke kami, kami cocokkan," tutur Komisioner KPU RI Ilham Saputra di Bawaslu RI, Jakarta.