Bisnis.com, JAKARTA - Aktivis lingkungan remaja asal Swedia, Greta Thunberg (16) pada Minggu waktu setempat menyeru ratusan demonstran di sejumlah titik di London, Inggris, untuk tidak menghentikan kampanye gerakan penyelamatan terhadap bumi. Demontrasi digalakkan dalam rangka peringatan hari bumi yang jatuh pada 22 April 2019. Dari rangkaian demonstrasi di London, polisi telah menangkap lebih dari 830 orang.
Kelompok aktivis perubahan iklim, Extinction Rebellion, menargetkan sejumlah landmark utama kota London seperti Oxford Circus dan Waterloo Bridge. Namun meski berdemontrasi, para aktivis ini menggunakan pendekatan tanpa kekerasan dengan tujuan menghentikan apa yang mereka sebut krisis iklim global.
Polisi mengatakan jumlah penangkapan sehubungan dengan protes meningkat menjadi 831 pada Minggu, dan 40 orang telah didakwa dengan pelanggaran seperti menghalangi jalan raya dan menghalangi polisi.
Thunberg, seorang siswa berusia 16 tahun, berbicara kepada ratusan aktivis di Marble Arch, salah satu dari sejumlah landmark London yang telah terhenti selama tujuh hari aksi langsung. Polisi membiarkan protes berlanjut di lokasi.
"Kami adalah orang-orang yang membuat perbedaan - kami orang-orang di Extinction Rebellion dan School Strike for The Climate - kami yang membuat perbedaan," katanya kepada orang banyak yang bersorak-sorai, seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/4/2019).
"Kami tidak akan pernah berhenti bertarung, kami tidak akan pernah berhenti berjuang untuk bumi ini, untuk diri kami sendiri, masa depan kami dan untuk masa depan anak cucu kita,"
Thunberg menginspirasi gerakan anak-anak menentang pemanasan global ketika dia mengambil sikap di depan Gedung Parlemen Stockholm Agustus 2018 dengan poster bertuliskan "pemogokan sekolah untuk iklim".
Ribuan siswa di seluruh dunia mengikuti gerakan ini, dan remaja putri itu membawa kampanyenya kepada para pemimpin Eropa di Strasbourg dan ke Vatikan, di mana ia bertemu Paus Francis.
Sebelumnya, dia juga dinominasikan sebagai peraih Nobel tahun ini. Jika terpilih, dia akan menjadi peraih Nobel termuda sepanjang sejarah setelah Malala Yousafzai, aktivis asal Pakistan mendapatkan Nobel saat usianya 17 tahun.
Polisi London mengatakan, mereka telah memindahkan pengunjuk rasa dari jalan-jalan di sekitar Oxford Circus, Piccadilly Circus dan Parliament Square. Para polisi London tengah berupaya membuka kembali Waterloo Bridge.
Komisaris Polisi Metropolitan Cressida Dick mengatakan pada hari Sabtu bahwa protes telah menyebabkan gangguan besar. Saat ini ada 1.500 petugas polisi di lapangan, naik dari sebelumnya 1.000 personel, bekerja untuk mengamankan jalan.