Bisnis.com, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyinggung capaian ekonomi selama 4,5 tahun terakhir saat berorasi dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Dalam orasinya, Jokowi meminta pendukungnya bersyukur atas kemajuan ekonomi yang sudah dicapai selama dirinya menjadi presiden. Dia mengungkit penurunan jumlah kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014.
"Kita tahu bahwa angka kemiskinan kita sekarang sudah ada di angka satu digit, yang mana sebelumnya dua digit. Angka pengangguran juga turun dari 5,9 persen jadi 5,3 persen. Ini harus kita syukuri di tengah ekonomi global yang sulit dan terus menurun. Kita tahu negara kita bisa bertahan dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Ini harus kita syukuri," kata Jokowi di GBK.
Dia juga menyebutkan masih banyak pekerjaan besar yang harus dihadapi untuk kemajuan Indonesia. Oleh karena itu, pemimpin disebutnya harus mengerti apa kebutuhan masyarakat.
Calon presiden (capres) petahana itu juga mengungkapkan alasan dirinya kerap berkunjung ke daerah selama menjadi presiden. Jokowi menyatakan blusukan dilakukan untuk memastikan program-program pemerintah benar berjalan di lapangan.
"Untuk para petani, nelayan, guru, buruh, dokter, pegawai negeri, TNI, Polri, seniman, pekerja kreatif, pengusaha kecil, menengah dan besar baik anak-anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak, kita harus pastikan hidup kita lebih baik dari hari ini untuk 5 tahun ke depan," ucapnya.
Jokowi juga menyampaikan tekadnya membawa semua masyarakat Indonesia hidup di atas garis kemiskinan dan menyatakan bahwa pemimpin Indonesia harus memiliki pengalaman agar bisa menjalankan tugas dengan baik.
"Menakhodai kapal besar seperti negara kita ini, yang penduduknya mencapai 269 juta orang, tidaklah mudah, membutuhkan pengalaman. Saya alhamdulillah bersyukur memulai karir politik dan pemerintahan dimulai dari yang terkecil sebagai wali kota dua periode. Kemudian, naik jadi gubernur di DKI Jakarta dan naik lagi sebagai presiden," ujarnya.