Bisnis.com, JAKARTA -- Malaysia dan China sepakat untuk melanjutkan proyek kereta api yang bernilai miliaran dolar AS, yang sempat terhenti setelah Mahathir Mohamad kembali terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Kelanjutan pembangunan proyek tersebut disampaikan pada Jumat (12/4/2019), setelah kedua pihak menyetujui pemangkasan biaya hingga sepertiga anggaran awal. Kedua negara sepakat menurunkan biaya pembangunan dari 65,5 miliar ringgit (sekitar US$16 miliar atau Rp224,5 triliun) menjadi 44 miliar ringgit (sekitar US$10,7 miliar atau Rp150,8 triliun).
"Pemangkasan ini tentu akan menguntungkan Malaysia dan meringankan beban finansial negara," papar pernyataan resmi kedua negara, seperti dilansir Reuters.
Proyek yang dinamakan East Coast Rail Line (ECRL) ini menghubungkan pesisir timur Malaysia di Laut China Selatan dengan Selat Malaka di barat Malaysia. ECRL, yang diluncurkan pada 2017, sempat dikhawatirkan membebani Malaysia karena melambungnya anggaran proyek tersebut di tengah minimnya transparansi alokasi dana.
Pada Januari 2019, China Communications Construction Co Ltd (CCCC) dikabarkan telah menawarkan untuk memotong anggaran hingga separuh alokasi dana awal demi keberlanjutan proyek tersebut.
Ketika terpilih dalam Pemilu 2018, Mahathir berjanji akan melakukan negosiasi ulang maupun membatalkan proyek-proyek inisiasi China yang dinilainya tidak menguntungkan bagi Malaysia. Proyek-proyek itu sebelumnya sudah disetujui oleh Najib Razak, Perdana Menteri (PM) Malaysia terdahulu.
Anggaran Dipangkas Miliaran Dolar, Malaysia-China Lanjutkan Kerja Sama Proyek Kereta Api
Malaysia dan China sepakat melanjutkan proyek kereta api yang bernilai miliaran dolar AS, yang sempat terhenti setelah Najib Razak turun dari posisi Perdana Menteri Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
6 menit yang lalu
Indonesian Market Suffers Whiplash from US Tariffs, Rupiah Crash

31 menit yang lalu
Ramalan Kinerja Kuartal I/2025 Bank Konglomerat BBCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

21 menit yang lalu
Pesan Simbolis di Balik Kesederhanaan Paus Fransiskus

38 menit yang lalu
Hakim Agung Soesilo Blak-blakan soal Pertemuan dengan Zarof Ricar

56 menit yang lalu
Paskah Terakhir Paus Fransiskus di Vatikan Sebelum Meninggal Dunia

1 jam yang lalu
Daftar 5 Nama Kuat Pengganti Paus Fransiskus
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
