Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan melakukan pemulihan di wilayah-wilayah yang terkena dampak bencana sebagai bagian dari tanggung jawab negara.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam setiap kejadian bencana sehingga pemerintah dan segenap sukarelawan akan hadir untuk meringankan derita para korban.
“Karena itu kita pemerintah akan selalu membantu apabila ada musibah. Tentu kita berdoa jangan sampai ada musibah. Kalau terjadi [bencana] maka pemerintah, baik pusat, daerah, TNI, PU [Kementerian Pekerjaan Umum], dan sebagainya serta relawan-relawan, itu selalu siap sedia untuk membantu masyarakat,” kata Jusuf Kalla (JK) dari peninjauan lokasi bencana di Nusa Tenggara Barat melalui keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).
Wapres Kalla meninjau lokasi bencana di NTB pada Sabtu (6/4/2019), menyatakan pemulihan pascabencana terus diupayakan secepat mungkin. Masyarakat juga diingatkan untuk turut serta merawat aset yang telah diperbaiki.
“Ini tentu apa yang diberikan [dibangun dan diperbaiki pasca bencana] agar dipelihara dengan baik. Disyukuri, dipelihara dengan baik, dan tentu didoakan kepada semua yang membantu ya, itu semuanya Insyaallah, akan selesai semua pada waktunya,” kata JK.
Dalam peninjauan penanganan bencana pasca gempa di NTB ini Wapres Kalla didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah dan Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo. Rombongan meninjau lokasi rekonstruksi di Desa Teratak, Kec. Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani dari Satuan Tugas Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Lombok menyampaikan bahwa pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp5,1 miliar untuk dilakukan perbaikan pascabencana. Dari jumlah ini Rp5 miliar tersalurkan untuk pembangunan rumah.
Ditambahkan juga, pada lokasi yang ditinjau akibat gempa yang terjadi pada tanggal 17 Maret 2019 itu, terdapat 1.528 rumah rusak, 3 orang meninggal, dan 36 orang luka parah.