Bisnis.com, JAKARTA---Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney memfasilitasi kerja sama antara calon potensial investor Australia Global Labour Solutions (GLS) dengan Pemerintah Kota Ambon melalui program Pelatihan dan Penempatan kerja tenaga perawat dari Ambon di Aged Care Australia.
Program ini salah satu wujud Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang ditandatangani 4 Maret 2019 lalu.
Pada tahap awal, akan diberangkatkan 50 tenaga perawat panti Jompo ke Australia. Program ini turut didukung oleh KBRI di Canberra dan Konsul RI di Darwin
Pejabat Promosi Investasi IIPC Sydney Sri Moertiningroem menyatakan bahwa kerjasama yang dilakukan merupakan salah satu bentuk implementasi IA-CEPA, yang salah satu sektor prioritasnya adalah kesehatan dan pendidikan.
Kerjasama yang dilakukan ada tiga program Pertama, pelatihan dan penempatan pelajar lulusan perawat di aged care atau care givers. Kedua, pemagangan mahasiswa akhir tahun atau lulusan universitas di perusahaan pertambangan di Australia.
"Terakhir, penempatan tenaga kerja di pemerintahan Northern Territory Australia dengan skema yang ada,” jelas Sri dalam keterangan resmi, Kamis (28/3/2019).
Baca Juga
Sri melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Ambon menjadi prioritas awal, karena Pemerintah Kota Ambon telah memiliki Letter of Intent yang ditandatangani pada November 2016 lalu dalam kegiatan IABS di Adelaide.
Kerja sama ini dalam rangka pelatihan dan penempatan tenaga perawat di Aged Care Northern Territory dan sekitarnya.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy menyebutkan bahwa awalnya mereka hanya menyiapkan 25 tenaga perawat panti jompo yang akan diberangkatkan ke Australia.
“Sesuai kesepakatan awal, sebenarnya hanya 25 orang yang akan dibiayai oleh Pemkot Ambon. Tetapi kita berupaya agar lebih banyak perawat yang akan dikirimkan ke Australia untuk bekerja. Sehingga GLS menambahkan bantuan pembiayaan untuk 25 orang,” Kata Richard.
Menurutnya total tenaga perawat yang siap berangkat menjadi 50 orang. Para tenaga perawat akan mengikuti program pelatihan berbahasa Inggris dan pemagangan kerja selama dua sampai tiga bulan di Kota Ambon.
Pelatihan akan dilanjutkan di Australia mengenai berbagai hal terkait kebutuhan tenaga perawat dan budaya masyarakat Australia.