Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai laju ekonomi yang makin berat serta gejolak pound sterling setelah Parlemen Inggris mengambil kendali atas proses Brexit menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Rabu (27/3/2019).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Laju Ekonomi Kian Berat. Ketidakpastian perdagangan global yang dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China dinilai makin memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia yang dalam tren melambat. (Bisnis Indonesia)
Brexit Kian Dekat, Pound Sterling Galau. Pergerakan pound sterling semakin galau seiring dengan upaya Parlemen Inggris bergerak untuk merebut kendali atas proses Brexit selama sehari sehingga meningkatkan harapan untuk mengakhiri kebuntuan Brexit dan membuka peluang pemilihan cepat. (Bisnis Indonesia)
Malaysia Sisir Timteng dan Afrika. Malaysia telah mengambil langkah untuk mengeksplorasi pasar baru minyak kelapa sawit di Timur Tengah dan Afrika, di tengah risiko berkurangnya permintaan Uni Eropa, pasar terbesar kedua, negara tersebut. (Bisnis Indonesia)
Parlemen Kuasai Brexit. British Exit (Brexit) kembali masih penuh tanda tanya. Parlemen Inggris mengambil alih kendali atas proses Inggris keluar dari Uni Eropa dari tangan pemerintahan Perdana Menteri Theresa May. (Kontan)
KPU Thailand Tunda Pengumuman. Komisi Pemilihan Umum Thailand, Senin (25/3), secara mendadak menunda pengumuman hasil penghitungan suara dari pemilu parlemen sampai Jumat mendatang tanpa penjelasan lebih lanjut. Menurut pengumuman terakhir Komisi Pemilu, setelah penghitungan mencapai 95% suara, partai oposisi Pheu Thai yang pro Thaksin memenangkan 138 kursi. Partai pro rejim militer Palang Pracharat 96 kursi, dan partai baru Future Forward 30 kursi. (Kontan)
iPhone Lesu, Apple Menambah Layanan. Apple Inc berusaha mengangkat bisnisnya yang sedang loyo. Salah satu cara, dengan meluncurkan layanan hiburan anyar. Mengutip Reuters, Rabu (26/3), Apple meluncurkan layanan televisi streaming, kartu kredit dan arcade gim online. (Kontan)
Mastercard Investasi Dubai. Mastercard berencana menginvestasikan US$ 300 juta dalam penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan transaksi pembayaran, yang berbasis di Dubai.Network International merupakan perusahaan transaksi pembayaran terbesar di Timur Tengah dan Afrika. (Kontan)