Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCC : Brexit Pacu Penurunan Investasi Bisnis Inggris

BMW mengatakan bulan ini, mereka mungkin akan memindahkan beberapa pabrik mereka keluar dari Inggris jika no-deal Brexit terjadi.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang Inggris British (Chambers of Commerce/BCC) mengatakan perusahaan-perusahaan Inggris tampaknya akan mengurangi investasi dengan rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir karena ketidakpastian Brexit.

Bahkan jika Perdana Menteri Theresa May berhasil mendapatkan kesepakatan yang memudahkan proses Inggris melepaskan diri dari Uni Eropa.

Kelompok pengusaha tersebut memperkirakan proyeksi investasi bisnis akan turun 1,0% pada 2019.

Investasi yang lemah dari perusahaan di Inggris turut berdampak pada produktivitas yang menyebabkan kenaikan upah harus tertahan hingga membebani perekonomian secara keseluruhan.

"Kelambanan politik telah membebani ekonomi dengan banyaknya perusahaan yang mengurangi investasi dan rekrutmen," ujar Direktur Jenderal BCC Adam Marshall, seperti dikutip melalui Reuters, Senin (18/3/2019).

Menurut Marshall, keadaan diperparah dengan beberapa perusahaan yang telah memindahkan investasi dan rencana bisnis sebagai bagian dari persiapan darurat mereka. Sebagian dari investasi ini mungkin tidak akan pernah kembali ke Inggris.

Banyak perusahaan keuangan telah memulai operasi di negara-negara Uni Eropa lainnya, sementara para produsen mobil telah mengurangi rencana ekspansi mereka di Inggris.

BMW mengatakan bulan ini, mereka mungkin akan memindahkan beberapa pabrik mereka keluar dari Inggris jika no-deal Brexit terjadi.

Pada 2018, investasi bisnis turun sepanjang tahun selama empat kuartal, jangka waktu penurunan terpanjang sejak krisis keuangan global.

Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengatakan dia mengharapkan peningkatan investasi oleh perusahaan begitu kesepakatan Brexit tercapai.

Meski demikian, BCC mengatakan bahwa pengalihan sumber daya untuk mempersiapkan bisnis terhadap risiko no-deal Brexit, biaya uang muka yang tinggi untuk memulai bisnis di Inggris, serta kepastian hubungan antara Inggris dengan Uni Eropa di masa depan akan menjadi penghalang untuk investasi tumbuh cepat.

"Investasi bisnis diperkirakan akan tumbuh 0,6% pada 2020 dan 1,1% pada 2021," ujar BCC.

Mereka juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan keseluruhan untuk ekonomi Inggris menjadi 1,2% pada 2019, sejalan dengan perkiraan terbaru Bank Sentral Inggris, dari perkiraaan sebelumnya sebesar 1,3%.

Angka tersebut berdasarkan asumsi bahwa Inggris berhasil keluar dari Uni Eropa secara teratur.

Proyeksi ini akan menjadi pertumbuhan ekonomi Inggris yang paling lemah dalam satu dekade terakhir, mencerminkan perlambatan ekonomi global serta dampak dari Brexit.

"Proses Brexit yang berantakan dan tidak teratur akan menyebabkan kerusakan prospek ekonomi Inggris yang nyata dan akan bertahan lama," kata Marshall.

Perdana Menteri Theresa May diperkirakan akan meminta anggota parlemen sekali lagi untuk mendukung rencananya Brexit pekan ini setelah mereka menolaknya dua kali.

Pada Senin (18/3), situs web properti Rightmove mengatakan harga jual rumah naik 0,4 % secara bulanan dalam empat pekan hingga 9 Maret, kenaikan terlemah sejak 2011.

Harga di London, di mana pasar properti telah menunjukkan pelemahan paling besar menjelang Brexit, turun 1,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper