Bisnis.com, Depok – Penyair Sapardi Djoko Damono tidak mempermasalahkan ketika hasil karyanya berupa sajak atau puisi dimonetisasi oleh pihak lain dalam bentuk lagu atau karya seni lainnya.
Pernyataan tersebut disampaikan ketika menjawab pertanyaan salah seorang peserta yang hadir di acara peluncuran buku Sepasang Sepatu Tua di Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Rabu (13/3/2019).
Pasalnya, tidak sedikit hasil karya khususnya puisi dan sajak yang diciptakan oleh penulis prolific peraih Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2018 ini yang dikreasikan menjadi lagu dan kemudian dimonetisasi dalam bentuk kepingan CD ataupun melalui channel youtube.
“Boleh, silakan saja [mengkreasikan] dari sajak menjadi lagu. Ketika sudah terbit, puisi saya itu sudah menjadi milik Anda. Saya ikhlas saja, mungkin jual lewat CD atau kaset. Ada yang membuatnya menjadi music pop, jaz, seriosa, bahkan juga keroncong,” jelasnya.
Bahkan Pensiunan Guru Besar UI ini tidak mempermasalahkan ketika dia tidak mendapatkan apa-apa dari puisi-puisi yang dibuat menjadi musikalisasi tersebut.
“Mahasiswa saya ternyata ada yang menciptakan lagu dan menyanyikan atau memainkan musiknya. Ada yang minta ijin untuk dijadikan kepingan CD ada juga yang tiba-tiba saya dengar ada di radio,” tuturnya.