Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Venezuela, Bantuan AS Ditolak, Rusia Diterima

Pemerintah Venezuela memuji Rusia, sekutu presiden Nicolas Maduro, karena mengirim bantuan dan mengatakan 300 ton bantuan telah diangkut ke Venezuela. Padahal, truk-truk yang berisi pasokan bantuan dari Amerika Serikat, Brasil, dan Kolombia dilarang masuk ke wilayah Venezuela.
Garda Nasional Venezuela berjaga di pintu masuk Jembatan Tienditas yang menjadi perbatasan antara Kolombia dan Venezuela di Tienditas, Venezuela, Jumat (8/2/2019)./Reuters-Carlos Eduardo Ramirez
Garda Nasional Venezuela berjaga di pintu masuk Jembatan Tienditas yang menjadi perbatasan antara Kolombia dan Venezuela di Tienditas, Venezuela, Jumat (8/2/2019)./Reuters-Carlos Eduardo Ramirez

Bisnis.com, JAKARTA—Meski Pemerintah Venezuela melarang masuk ratusan ton bantuan kemanusiaan dari berbagai negara, tapi ternyata tidak semua bantuan internasional ditolak.

Truk-truk yang berisi pasokan bantuan dari Amerika Serikat, Brasil, dan Kolombia dilarang masuk ke wilayah Venezuela. Pemerintah AS, yang mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, mengatakan mereka menawarkan bantuan kemanusiaan sebesar $20m atau setara dengan Rp 282 miliar.

Presiden Maduro mengatakan upaya bantuan yang dipimpin AS adalah bagian dari rencana untuk mengganggu pemerintahannya. Meski begitu, tidak semua bantuan kemanusiaan internasional ditolak.

Pemerintah Venezuela memuji Rusia, sekutu presiden Nicolás Maduro, karena mengirim bantuan dan mengatakan 300 ton bantuan telah diangkut ke Venezuela. Ada juga sejumlah organisasi kemanusiaan internasional yang bekerja di dalam negara Venezuela.

Presiden Maduro mengumumkan bahwa Rusia telah mengirim 300 ton makanan dan pasokan medis ke Venezuela. Tetapi, saat dikonfirmasi Pemerintah Venezuela tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang isi bantuan maupun dokumentasi pengiriman bantuan sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (3/3/2019).

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa dia tidak memiliki informasi terkait pengiriman bantuan itu, tetapi dia akan mencari tahu.

Namun, Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, yang bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merilis informasi tentang pasokan medis yang dikirim oleh Rusia. Pengiriman bantuan sebanyak 7,5 ton sudah tiba pada pekan lalu.

Pengiriman serupa dilakukan pada April 2018. WHO mencatat pengiriman 50 ton obat-obatan dari negara-negara asing tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper